25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Batu Akik Sumut Terkenal Masih Batu Janggus

Batu akik asal Sumut yang terkenal masih Janggus. Itu pun kualitasnya masih kurang.
Batu akik asal Sumut yang terkenal masih Janggus. Itu pun kualitasnya masih kurang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perkembangan batu dan permata (gemstones) di Sumut makin bergairah. Terlebih setelah digelarnya kontes perdana di Grand Palladium Plaza baru-baru ini. Berbagai jenis batu dan permata dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negri, bisa dilihat di sana.

Peredaran uang pasca demam batu, baik di Palladium dan sejumlah toko di berbagai daerah, mencapai puluhan miliar rupiah. Sayangnya, Sumut tak bisa menciptakan tren batu yang bisa menasional dan mendunia.

“Sampai sekarang belum bisa. Kenapa? Karena kuAlitas batu asli Sumut, belum bisa mengalahkan batu daerah lain,” jelas Ketua Asosiasi Pecinta Batu & Permata Sumatera Utara (APBPSU), Marojahan Batubara belum lama ini.

Batu asal Sumut yang terkenal, menurutnya cuma Batu Janggus (Langkat). ”Jenisnya ’kan masih umum, Chalcedony. Golongan Chalcedony, banyak di daerah lain di Indonesia. Beda dengan Solar atau Bio Solar Aceh, masuk golongan Idocrase dan satu-satunya. Kualitasnya juga baik. Atau Sungai Dareh dari Sumatera Barat, Bacan dari Halmahera,” katanya.

Menurutnya, tidak ada yang khas batu Sumut. Makanya Sumut tidak bisa menciptakan tren, seperti boomingnya Bio Solar dan Solar Aceh.

Lalu apakah ada kemungkinan Sumut bisa punya batu berkualitas bagus selain Janggus? “Bisa jadi. Sebab, masih banyak potensi alam Sumut yang belum maksimal digali, khususnya untuk mencari batu berkualitas baik. Tapi, yang jelas, sampai sekarang, 2015, belum ada,” paparnya.(trg)

Batu akik asal Sumut yang terkenal masih Janggus. Itu pun kualitasnya masih kurang.
Batu akik asal Sumut yang terkenal masih Janggus. Itu pun kualitasnya masih kurang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perkembangan batu dan permata (gemstones) di Sumut makin bergairah. Terlebih setelah digelarnya kontes perdana di Grand Palladium Plaza baru-baru ini. Berbagai jenis batu dan permata dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negri, bisa dilihat di sana.

Peredaran uang pasca demam batu, baik di Palladium dan sejumlah toko di berbagai daerah, mencapai puluhan miliar rupiah. Sayangnya, Sumut tak bisa menciptakan tren batu yang bisa menasional dan mendunia.

“Sampai sekarang belum bisa. Kenapa? Karena kuAlitas batu asli Sumut, belum bisa mengalahkan batu daerah lain,” jelas Ketua Asosiasi Pecinta Batu & Permata Sumatera Utara (APBPSU), Marojahan Batubara belum lama ini.

Batu asal Sumut yang terkenal, menurutnya cuma Batu Janggus (Langkat). ”Jenisnya ’kan masih umum, Chalcedony. Golongan Chalcedony, banyak di daerah lain di Indonesia. Beda dengan Solar atau Bio Solar Aceh, masuk golongan Idocrase dan satu-satunya. Kualitasnya juga baik. Atau Sungai Dareh dari Sumatera Barat, Bacan dari Halmahera,” katanya.

Menurutnya, tidak ada yang khas batu Sumut. Makanya Sumut tidak bisa menciptakan tren, seperti boomingnya Bio Solar dan Solar Aceh.

Lalu apakah ada kemungkinan Sumut bisa punya batu berkualitas bagus selain Janggus? “Bisa jadi. Sebab, masih banyak potensi alam Sumut yang belum maksimal digali, khususnya untuk mencari batu berkualitas baik. Tapi, yang jelas, sampai sekarang, 2015, belum ada,” paparnya.(trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/