30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Dishub Evaluasi Pengaturan Waktu Traffic Light

Kadishub Medan, Renward Parapat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dinas Perhubungan Kota Medan bakal mengevaluasi pengaturan waktu manajemen lampu lalu lintas (traffic light) yang berada di Kota Medan, mengingat aspek di beberapa titik ada yang hilang. Salah satunya persis di persimpangan Jalan Titikuning dan Abdul Haris Nasution.”Dalam waktu dekat akan kita ganti, di mana memanfatkan yang lama dulu ke situ,” kata Kadishub Medan Renward Parapat kepada Sumut Pos, Jumat (8/9).

Dia mengamini bahwa di jalan tersebut kerap terjadi kemacetan, apalagi saat ini sedang ada pembangunan proyek Underpass Katamso-Delitua. “Dampaknya karena ada perbaikan jalan di sana juga,” ungkapnya.

Bahkan disebut Renward, tidak semua Area Traffic Control System (ATCS) terkover di semua titik termasuk di persimpangan Jalan Titikuning dan AH Nasution. “Ini tentu masukan untuk kami. Saya langsung memerintahkan anggota untuk melakukan pengecekan di sana. Ini akan kami evaluasi, sebab tidak semua titik terkover di ATCS,” katanya.

Renward menyebutkan, kalau perlintasan rel kereta api menyumbang kemacetan arus lintas di Kota Medan. Meski pembangunan jalur kereta api layang tengah dikerjakan saat ini, operasional rel pada jalan umum masih tetap digunakan.

“Berdasarkan perencanaan pembangunan double track yang kita ketahui, sepertinya masih difungsikan (rel KA jalan umum),” katanya.

Namun harapan Pemko Medan agar jalur KA bisa berada di atas, sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan umum. Ia menambahkan, perlintasan KA mulai dari Mandala sampai ke Stasiun Besar KA Medan, jelas berimbas pada kemacetan arus lalin. Bahkan disebut dia, perlintasan KA yang masih aktif sampai ke daerah Brayan, menjadi penyumbang kemacetan arus lalin saat ini.”Makanya harapan kita kehadiran elevated itu, sebab frekuensi perlintasan KA di jalan umum berkurang karena sudah beroperasi di atas,” katanya.

Apalagi, sambung dia, intensitas penumpang KA dari Medan menuju Bandara Kualanamu terus meningkat, paskapembangunan rel kereta api layang rampung. “Begitupun bisa dipastikan ke pihak balai perkeretaapian mengenai rencana pembangunan itu. Sebab setahu kita operasional rel di bawah tetap ada,” pungkasnya. (prn/ila)

 

Kadishub Medan, Renward Parapat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dinas Perhubungan Kota Medan bakal mengevaluasi pengaturan waktu manajemen lampu lalu lintas (traffic light) yang berada di Kota Medan, mengingat aspek di beberapa titik ada yang hilang. Salah satunya persis di persimpangan Jalan Titikuning dan Abdul Haris Nasution.”Dalam waktu dekat akan kita ganti, di mana memanfatkan yang lama dulu ke situ,” kata Kadishub Medan Renward Parapat kepada Sumut Pos, Jumat (8/9).

Dia mengamini bahwa di jalan tersebut kerap terjadi kemacetan, apalagi saat ini sedang ada pembangunan proyek Underpass Katamso-Delitua. “Dampaknya karena ada perbaikan jalan di sana juga,” ungkapnya.

Bahkan disebut Renward, tidak semua Area Traffic Control System (ATCS) terkover di semua titik termasuk di persimpangan Jalan Titikuning dan AH Nasution. “Ini tentu masukan untuk kami. Saya langsung memerintahkan anggota untuk melakukan pengecekan di sana. Ini akan kami evaluasi, sebab tidak semua titik terkover di ATCS,” katanya.

Renward menyebutkan, kalau perlintasan rel kereta api menyumbang kemacetan arus lintas di Kota Medan. Meski pembangunan jalur kereta api layang tengah dikerjakan saat ini, operasional rel pada jalan umum masih tetap digunakan.

“Berdasarkan perencanaan pembangunan double track yang kita ketahui, sepertinya masih difungsikan (rel KA jalan umum),” katanya.

Namun harapan Pemko Medan agar jalur KA bisa berada di atas, sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan umum. Ia menambahkan, perlintasan KA mulai dari Mandala sampai ke Stasiun Besar KA Medan, jelas berimbas pada kemacetan arus lalin. Bahkan disebut dia, perlintasan KA yang masih aktif sampai ke daerah Brayan, menjadi penyumbang kemacetan arus lalin saat ini.”Makanya harapan kita kehadiran elevated itu, sebab frekuensi perlintasan KA di jalan umum berkurang karena sudah beroperasi di atas,” katanya.

Apalagi, sambung dia, intensitas penumpang KA dari Medan menuju Bandara Kualanamu terus meningkat, paskapembangunan rel kereta api layang rampung. “Begitupun bisa dipastikan ke pihak balai perkeretaapian mengenai rencana pembangunan itu. Sebab setahu kita operasional rel di bawah tetap ada,” pungkasnya. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/