26.7 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Lagi, Visa Gagalkan 5 Calon Haji ke Makkah

KINERJA KEMENAG BURUK
Tertundanya keberangkatan sejumlah calon haji ke tanah suci karena visa, menunjukkan buruknya kinerja Kementrian Agama (Kemenag) Sumut. Pasalnya, kejadian seperti ini bukanlah peristiwa pertama, melainkan insiden yang terjadi setiap tahunnya.

Anggota Komisi E DPRD Sumut, Ahmadan Harahap menyebutkan, batalnya keberangkatan calon haji karena belum terbitnya visa, merupakan insiden memalukan. “Kita sesali lambatnya kinerja Kemenag Sumut, kenapa terlambat penerbitan visa sampai calon haji batal berangkat,” ujar Ahmadan, Selasa (9/8).

Munculnya masalah pada pemberangkatan juga menimbulkan asumsi bahwa Kemenag Sumut tidak siap dalam menjalankan tugasnya. “Ini baru Kloter pertama loh, bagaimana kloter-kloter berikutnya? Bisa jadi masalah yang sama akan muncul atau bahkan lebih parah,” ungkap Politisi PPP itu.

Ahmadan berharap agar pihak Kemenag Sumut dan panitia pelaksana haji melakukan perbaikan. Selain itu, dia juga mendesak agar tiga Calhaj yang batal berangkat pada Kloter pertama harus diutamakan.

“Jangan sampai berangkatnya di Kloter akhir, secepatnya masalah visa harus diselesaikan agar bisa berangkat pada Kloter II ataupun tiga, kasian kita lihat masyarakat menunggu ketidakpastian. Tolonglah jangan diperlambat, karena ini urusan manusia dengan sang pencipta,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPW PPP Sumut itu menambahkan, biasanya ada adat yang dilakukan setiap orang ketika hendak berangkat haji seperti tepung tawar dan sebagainya. “Tetangga, sanak keluarga diundang ketika adat tepung tawar. Sekampung sudah tahu kalau yang bersangkutan mau berangkat haji, tapi batal karena keteledoran, coba bayangkan bagaiman perasaan mereka, pasti sedih, bahkan keluarganya juga ikut sedih,” tuturnya.

Dia berjanji akan membawa masalah ini di internal Komisi E. “Setelah agenda kunker pembahasan LPj selesai, saya akan bicara dengan teman-teman di komisi. Sepertinya perlu Komisi E melakukan peninjauan dan mendengarkan secara langsung keluhan da para calhaj,” urainya.

Wakil Ketua Komisi E, Zahir juga menyampaikan kekecewaannya kepada pihak Kemenag Sumut. Dia pun berkaca pada pengalamanya hendak berangkat haji ke tanah suci beberapa tahun silam.

Ketika itu, sebulan sebelum berangkat ke asrama haji, dia sudah mempertanyakan keberadaan visa dan paspornya. “Harusnya satu bulan sebelum berangkat visa sudah selesai, saya dulu seperti itu,”ujarnya secara terpisah.

Ada dua kemungkinan hal ini bisa terjadi, pertama ketika ditanyakan kepada pihak Kemenag Sumut atau Kemenag wilayah setempat, si Calhaj dijanjikan visa selesai sebelum keberangkatan. Kedua, ada kemungkinan pihak keluarga ataupun si Calhaj tidak tahu perihal itu.

“Berapa sih jumlah Calhaj per kabupaten/kota, kan ada Kemenag daerah yang bisa membantu menyelesaikan ini. Pasti ada yang lalai, ini sungguh kita sesali,” tegas Zahir.

Ketua Fraksi PDI-P DPRD Sumut ini menambahkan, saat ini daftar tunggu berangkat haji untuk ONH Plus bisa mencapai 8 tahun dan 15 tahun untuk ONH biasa.

Ketika sudah waktunya berangkat, tentu ada rasa bahagia dari si Calhaj tersebut. Sehingga kebahagian itu disampaikan kepada jiran tetangga nya melalui syukuran atau acara adat.

“Ketika batal berangkat tentukan si Calhaj malu pulang ke kampung halaman, sedikit banyak psikologisnya menjadi terganggu. Mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kalau gara-gara ini kondisi fisik menurun dan umur pendek, siapa yang mau bertangungjawab,” cetusnya.

Dia pun mengingatkan agar pihak Kemenag untuk memprioritaskan Calhaj yang berusia senja. “Kasus ini akan diseriusi Komisi E, saya akan ajak diskusi teman-teman di komisi. Kalau diperlukan akan dilakukan kunjungan lapangan untuk melihat kesiapan panitia, memang perlu ada tekanan politik agar pihak kemenag bekerja maksimal. Ketika tidak ada tekanan, ini yang terjadi, sungguh ironis,” pungkasnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PPP Hasrul Azwar juga mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya kejadian itu jangan sampai terulang seperti tahun lalu.

“Ini menunjukkan tidak siapnya Kemenag dalam memfasilitasi keberangkatan calhaj kita. Masak karena visa belum siap, calhaj jadi tidak bisa berangkat haji, kan kasihan,” katanya saat dihubungi Sumut Pos, Selasa (9/8).

Diakui Hasrul, dirinya belum mengetahui pasti apa kendala terancam berangkatnya para calhaj itu. Namun dari pemberitaan yang ia baca, sejauh ini ada hambatan soal visa calhaj.

“Instansi terkait seharusnya memperhatikan ini. Kita sangat sayangkan urusan administrasi seperti ini menghambat calhaj melaksanakan ibadah ke Tanah Suci,” ungkap politisi Dapil Sumut I itu.

Pihaknya, lanjut Hasrul, minta agar instansi terkait segera percepat pengurusan visa calhaj. Dan mengingatkan jangan sampai persoalan sepele itu malah menghambat calhaj tidak berangkat.

“Hal ini tentu sangat kita sayangkan bisa terjadi. Harusnya semua pihak terkait perhatikan ini. Jangan lagi sampai terlambat seperti kejadian setahun lalu, malu kita,” pungkasnya. (ain/dik/prn/adz)

KINERJA KEMENAG BURUK
Tertundanya keberangkatan sejumlah calon haji ke tanah suci karena visa, menunjukkan buruknya kinerja Kementrian Agama (Kemenag) Sumut. Pasalnya, kejadian seperti ini bukanlah peristiwa pertama, melainkan insiden yang terjadi setiap tahunnya.

Anggota Komisi E DPRD Sumut, Ahmadan Harahap menyebutkan, batalnya keberangkatan calon haji karena belum terbitnya visa, merupakan insiden memalukan. “Kita sesali lambatnya kinerja Kemenag Sumut, kenapa terlambat penerbitan visa sampai calon haji batal berangkat,” ujar Ahmadan, Selasa (9/8).

Munculnya masalah pada pemberangkatan juga menimbulkan asumsi bahwa Kemenag Sumut tidak siap dalam menjalankan tugasnya. “Ini baru Kloter pertama loh, bagaimana kloter-kloter berikutnya? Bisa jadi masalah yang sama akan muncul atau bahkan lebih parah,” ungkap Politisi PPP itu.

Ahmadan berharap agar pihak Kemenag Sumut dan panitia pelaksana haji melakukan perbaikan. Selain itu, dia juga mendesak agar tiga Calhaj yang batal berangkat pada Kloter pertama harus diutamakan.

“Jangan sampai berangkatnya di Kloter akhir, secepatnya masalah visa harus diselesaikan agar bisa berangkat pada Kloter II ataupun tiga, kasian kita lihat masyarakat menunggu ketidakpastian. Tolonglah jangan diperlambat, karena ini urusan manusia dengan sang pencipta,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPW PPP Sumut itu menambahkan, biasanya ada adat yang dilakukan setiap orang ketika hendak berangkat haji seperti tepung tawar dan sebagainya. “Tetangga, sanak keluarga diundang ketika adat tepung tawar. Sekampung sudah tahu kalau yang bersangkutan mau berangkat haji, tapi batal karena keteledoran, coba bayangkan bagaiman perasaan mereka, pasti sedih, bahkan keluarganya juga ikut sedih,” tuturnya.

Dia berjanji akan membawa masalah ini di internal Komisi E. “Setelah agenda kunker pembahasan LPj selesai, saya akan bicara dengan teman-teman di komisi. Sepertinya perlu Komisi E melakukan peninjauan dan mendengarkan secara langsung keluhan da para calhaj,” urainya.

Wakil Ketua Komisi E, Zahir juga menyampaikan kekecewaannya kepada pihak Kemenag Sumut. Dia pun berkaca pada pengalamanya hendak berangkat haji ke tanah suci beberapa tahun silam.

Ketika itu, sebulan sebelum berangkat ke asrama haji, dia sudah mempertanyakan keberadaan visa dan paspornya. “Harusnya satu bulan sebelum berangkat visa sudah selesai, saya dulu seperti itu,”ujarnya secara terpisah.

Ada dua kemungkinan hal ini bisa terjadi, pertama ketika ditanyakan kepada pihak Kemenag Sumut atau Kemenag wilayah setempat, si Calhaj dijanjikan visa selesai sebelum keberangkatan. Kedua, ada kemungkinan pihak keluarga ataupun si Calhaj tidak tahu perihal itu.

“Berapa sih jumlah Calhaj per kabupaten/kota, kan ada Kemenag daerah yang bisa membantu menyelesaikan ini. Pasti ada yang lalai, ini sungguh kita sesali,” tegas Zahir.

Ketua Fraksi PDI-P DPRD Sumut ini menambahkan, saat ini daftar tunggu berangkat haji untuk ONH Plus bisa mencapai 8 tahun dan 15 tahun untuk ONH biasa.

Ketika sudah waktunya berangkat, tentu ada rasa bahagia dari si Calhaj tersebut. Sehingga kebahagian itu disampaikan kepada jiran tetangga nya melalui syukuran atau acara adat.

“Ketika batal berangkat tentukan si Calhaj malu pulang ke kampung halaman, sedikit banyak psikologisnya menjadi terganggu. Mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kalau gara-gara ini kondisi fisik menurun dan umur pendek, siapa yang mau bertangungjawab,” cetusnya.

Dia pun mengingatkan agar pihak Kemenag untuk memprioritaskan Calhaj yang berusia senja. “Kasus ini akan diseriusi Komisi E, saya akan ajak diskusi teman-teman di komisi. Kalau diperlukan akan dilakukan kunjungan lapangan untuk melihat kesiapan panitia, memang perlu ada tekanan politik agar pihak kemenag bekerja maksimal. Ketika tidak ada tekanan, ini yang terjadi, sungguh ironis,” pungkasnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PPP Hasrul Azwar juga mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya kejadian itu jangan sampai terulang seperti tahun lalu.

“Ini menunjukkan tidak siapnya Kemenag dalam memfasilitasi keberangkatan calhaj kita. Masak karena visa belum siap, calhaj jadi tidak bisa berangkat haji, kan kasihan,” katanya saat dihubungi Sumut Pos, Selasa (9/8).

Diakui Hasrul, dirinya belum mengetahui pasti apa kendala terancam berangkatnya para calhaj itu. Namun dari pemberitaan yang ia baca, sejauh ini ada hambatan soal visa calhaj.

“Instansi terkait seharusnya memperhatikan ini. Kita sangat sayangkan urusan administrasi seperti ini menghambat calhaj melaksanakan ibadah ke Tanah Suci,” ungkap politisi Dapil Sumut I itu.

Pihaknya, lanjut Hasrul, minta agar instansi terkait segera percepat pengurusan visa calhaj. Dan mengingatkan jangan sampai persoalan sepele itu malah menghambat calhaj tidak berangkat.

“Hal ini tentu sangat kita sayangkan bisa terjadi. Harusnya semua pihak terkait perhatikan ini. Jangan lagi sampai terlambat seperti kejadian setahun lalu, malu kita,” pungkasnya. (ain/dik/prn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/