30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Pengungsi Erupsi Sinabung 7 Tahun Dibiarkan Menderita

“Woi, bapak bupati dimana kau? Kenapa kau tega? Kau biarkan kami terus menderita. Selama kami mengungsi, kau tak pernah datang mengunjungi kami. Jangan-jangan di mana lokasi posko pengungsian pun kau tak tau,” cecar seorang orator yang diikuti sorakan ribuan massa.

Setelah sempat menggelar pertemuan di dalam kantor bupati, Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi wakilnya, beberapa pimpinan SKPD dan unsur pimpinan daerah akhirnya keluar menemui massa.

Dalam kesempatan itu, bupati mengaku sudah menggelar rapat dengan pemerintah pusat. Untuk mempercepat penanganan masalah ini, bupati juga meminta perwakilan massa ikut dalam rapat akan digelar siang itu juga di Berastagi. “Hari ini kita akan gelar rapat untuk membahas pengosongan posko, sewa rumah dan lahan di Berastagi. Hasilnya akan segera kita sampaikan ke pemerintah pusat di Jakarta. Mari kita sama-sama ikut mengawal,” kata Terkelin.

Dalam kesempatan itu, Kalak BPBD Karo Martin Sitepu juga meminta maaf atas lambannya penanganan pengungsi. “Kami minta maaf atas lambatnya penanganan pengungsi ini. Penanganan terhambat karena prosedur yang banyak. Program mengenai pengosongan posko sudah dilaksanakan dan diusulkan ke pusat. Mengenai masalah sewa rumah dan lahan juga terhambat tak adanya bangunan fisik,” katanya yang disambut kecaman dari pengungsi.

Martin juga mengaku, pihaknya sudah dan keputusannya sudah akan diperoleh besok. “Target kita bulan 10 tak ada lagi pengungsi yang tinggal di posko. Tapi sampai hari ini memang tak ada dana di Pemkab Karo, kalau tak percaya kami juga siap diaudit,” tandasnya.

Hingga berita ini dilansir, massa pengungsi memilih bertahan di kantor bupati sembari menunggu hasil rapat. (deo/adz)

“Woi, bapak bupati dimana kau? Kenapa kau tega? Kau biarkan kami terus menderita. Selama kami mengungsi, kau tak pernah datang mengunjungi kami. Jangan-jangan di mana lokasi posko pengungsian pun kau tak tau,” cecar seorang orator yang diikuti sorakan ribuan massa.

Setelah sempat menggelar pertemuan di dalam kantor bupati, Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi wakilnya, beberapa pimpinan SKPD dan unsur pimpinan daerah akhirnya keluar menemui massa.

Dalam kesempatan itu, bupati mengaku sudah menggelar rapat dengan pemerintah pusat. Untuk mempercepat penanganan masalah ini, bupati juga meminta perwakilan massa ikut dalam rapat akan digelar siang itu juga di Berastagi. “Hari ini kita akan gelar rapat untuk membahas pengosongan posko, sewa rumah dan lahan di Berastagi. Hasilnya akan segera kita sampaikan ke pemerintah pusat di Jakarta. Mari kita sama-sama ikut mengawal,” kata Terkelin.

Dalam kesempatan itu, Kalak BPBD Karo Martin Sitepu juga meminta maaf atas lambannya penanganan pengungsi. “Kami minta maaf atas lambatnya penanganan pengungsi ini. Penanganan terhambat karena prosedur yang banyak. Program mengenai pengosongan posko sudah dilaksanakan dan diusulkan ke pusat. Mengenai masalah sewa rumah dan lahan juga terhambat tak adanya bangunan fisik,” katanya yang disambut kecaman dari pengungsi.

Martin juga mengaku, pihaknya sudah dan keputusannya sudah akan diperoleh besok. “Target kita bulan 10 tak ada lagi pengungsi yang tinggal di posko. Tapi sampai hari ini memang tak ada dana di Pemkab Karo, kalau tak percaya kami juga siap diaudit,” tandasnya.

Hingga berita ini dilansir, massa pengungsi memilih bertahan di kantor bupati sembari menunggu hasil rapat. (deo/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/