29 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

4 Ekor Harimau Sumatera Koleksi Medan Zoo, Sakit, 3 Diantaranya Sulit Disembuhkan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak kematian 2 ekor Harimau Sumatera koleksinya, yakni Erha pada November 2023 dan Nurhaliza pada Desember 2023 lalu, saat ini Kebun Binatang Medan (Medan Zoo) hanya menyisakan 4 ekor Harimau Sumatera.

Mirisnya, dari 4 ekor Harimau Sumatera yang tersisa di Medan Zoo tersebut, saat ini seluruhnya dalam kondisi sakit. Bahkan, pihak Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Kota Medan selaku BUMD Kota Medan yang mengelola Medan Zoo menyebutkan, bahwa 3 di antara 4 ekor Harimau Sumatera yang sedang sakit tersebut sulit untuk disembuhkan.

Pejabat Sementara (PJS) Direktur Utama PUD Pembangunan Kota Medan, Bambang Hendarto, mengatakan awalnya jumlah harimau Sumatera di Medan Zoo berjumlah 6 ekor. Namun setelah kematian Erha dan Nurhaliza, Harimau Sumatera di Medan Zoo tinggal tersisa 4 ekor.

“Terkait pascakematian kemarin, sebelumnya kami juga sudah melakukan medical check up, pada saat pemeriksaan harimau Sumatera bernama Erha. Itu kami lakukan pemeriksaan terhadap satwa, khususnya harimau Sumatera dengan pihak BBKSDA, jadi didapati 6 dari harimau Sumatera yang ada, mengalami kondisi penyakit lebih lama,” ucap Bambang, Sabtu (13/1/2024).

Dikatakan Bambang, 2 harimau Sumatera yang mati disebabkan penyakit dubius infausta. Sementara 3 dari 4 ekor harimau Sumatera yang masih hidup di Medan Zoo juga terkena penyakit yang sama.

“Hari ini kami ada sisa 4 harimau Sumatera, 3 dalam kondisi dubius infausta. 1 lagi masih dalam kondisi fausta, punya penyakit tetapi masih bisa sembuhkan,” ujarnya.

Bambang tidak merinci bagaimana penyakit dubius infausta menyerang harimau. Tetapi, kata dia, penyakit ini memang sulit untuk disembuhkan.

“Dengan kondisi yang ada hari ini, dengan penyakit yang ada kemungkinan besar untuk pulih itu sulit, termasuk juga yang sudah mati kemarin, Nurhaliza. Dan ini memang sudah diprediksi termasuk dari teman teman BKSDA,” katanya.

Meskipun begitu, sambung Bambang, pihaknya akan terus berupaya dengan maksimal untuk merawat harimau yang terserang penyakit itu. Salah satu upayanya, yakni dengan menjalin kerjasama dengan BKSDA Sumut dan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI).

“Mereka mengirimkan dokter yang rutin memeriksa harimau yang sakit pagi dan sore setiap hari,” ungkapnya.

Disisi lain, untuk mengantisipasi penyakit dubius infausta, pihak Medan Zoo juga sudah memisahkan Harimau Sumatera yang terkena penyakit dubius infausta dengan penyakit lain.

Hal serupa juga dilakukan Medan terhadap koleksi Harimau Benggala yang mereka miliki. Pasalnya saat ini, ada satu ekor Harimau Benggala yang juga terkena penyakit dubius infausta, sedangkan sisanya dalam keadaan sehat.

Diketahui, selain 2 ekor Harimau Sumatera bernama Erha dan Nurhaliza, seekor Harimau Benggala koleksi Medan Zoo bernama Avatar juga baru mati pada Desember 2023 lalu. Total, ada 3 ekor Harimau koleksi Medan Zoo yang mati mulai November- Desember 2023.
(map/Han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak kematian 2 ekor Harimau Sumatera koleksinya, yakni Erha pada November 2023 dan Nurhaliza pada Desember 2023 lalu, saat ini Kebun Binatang Medan (Medan Zoo) hanya menyisakan 4 ekor Harimau Sumatera.

Mirisnya, dari 4 ekor Harimau Sumatera yang tersisa di Medan Zoo tersebut, saat ini seluruhnya dalam kondisi sakit. Bahkan, pihak Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Kota Medan selaku BUMD Kota Medan yang mengelola Medan Zoo menyebutkan, bahwa 3 di antara 4 ekor Harimau Sumatera yang sedang sakit tersebut sulit untuk disembuhkan.

Pejabat Sementara (PJS) Direktur Utama PUD Pembangunan Kota Medan, Bambang Hendarto, mengatakan awalnya jumlah harimau Sumatera di Medan Zoo berjumlah 6 ekor. Namun setelah kematian Erha dan Nurhaliza, Harimau Sumatera di Medan Zoo tinggal tersisa 4 ekor.

“Terkait pascakematian kemarin, sebelumnya kami juga sudah melakukan medical check up, pada saat pemeriksaan harimau Sumatera bernama Erha. Itu kami lakukan pemeriksaan terhadap satwa, khususnya harimau Sumatera dengan pihak BBKSDA, jadi didapati 6 dari harimau Sumatera yang ada, mengalami kondisi penyakit lebih lama,” ucap Bambang, Sabtu (13/1/2024).

Dikatakan Bambang, 2 harimau Sumatera yang mati disebabkan penyakit dubius infausta. Sementara 3 dari 4 ekor harimau Sumatera yang masih hidup di Medan Zoo juga terkena penyakit yang sama.

“Hari ini kami ada sisa 4 harimau Sumatera, 3 dalam kondisi dubius infausta. 1 lagi masih dalam kondisi fausta, punya penyakit tetapi masih bisa sembuhkan,” ujarnya.

Bambang tidak merinci bagaimana penyakit dubius infausta menyerang harimau. Tetapi, kata dia, penyakit ini memang sulit untuk disembuhkan.

“Dengan kondisi yang ada hari ini, dengan penyakit yang ada kemungkinan besar untuk pulih itu sulit, termasuk juga yang sudah mati kemarin, Nurhaliza. Dan ini memang sudah diprediksi termasuk dari teman teman BKSDA,” katanya.

Meskipun begitu, sambung Bambang, pihaknya akan terus berupaya dengan maksimal untuk merawat harimau yang terserang penyakit itu. Salah satu upayanya, yakni dengan menjalin kerjasama dengan BKSDA Sumut dan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI).

“Mereka mengirimkan dokter yang rutin memeriksa harimau yang sakit pagi dan sore setiap hari,” ungkapnya.

Disisi lain, untuk mengantisipasi penyakit dubius infausta, pihak Medan Zoo juga sudah memisahkan Harimau Sumatera yang terkena penyakit dubius infausta dengan penyakit lain.

Hal serupa juga dilakukan Medan terhadap koleksi Harimau Benggala yang mereka miliki. Pasalnya saat ini, ada satu ekor Harimau Benggala yang juga terkena penyakit dubius infausta, sedangkan sisanya dalam keadaan sehat.

Diketahui, selain 2 ekor Harimau Sumatera bernama Erha dan Nurhaliza, seekor Harimau Benggala koleksi Medan Zoo bernama Avatar juga baru mati pada Desember 2023 lalu. Total, ada 3 ekor Harimau koleksi Medan Zoo yang mati mulai November- Desember 2023.
(map/Han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/