25.6 C
Medan
Monday, May 27, 2024

1.000 Lilin dari Medan untuk Surabaya

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
LILIN_Ratusan warga melakukan aksi menyalakan lilin di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (13/5) Aksi tersebut sebagai bentuk belasungkawa kepada korban teror bom yang terjadi di Surabaya.

Gubsu Kutuk Teror Bom Surabaya

Sementara, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mengutuk aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi pukul 07.10 WIB. Selain menimbulkan korban jiwa dan meresahkan masyarakat, aksi teror itu juga mengganggu stabilitas keamanan.

Erry mengimbau masyarakat Sumut tetap tenang dan bersama-sama menjaga suasana tetap kondusif. Serta tidak terpancing isu-isu yang dapat menimbulkan suasana rusuh dan tidak kondusif. “Jangan saling menuduh dan menyalahkan, apalagi sampai terpecah-belah. Masih kita percayakan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap dan menindak tegas para pelaku teror tersebut,” katanya.

Erry juga meminta kepada para pimpinan agama untuk menenangkan dan memberikan penguatan nilai-nilai toleransi antar umat beragama kepada jemaat masing-masing. “Suasana kondusif dan toleransi antar umat beragama di Sumut ini harus kita pertahankan dan perjuangkan bersama,” ujarnya.

Dia juga mengimbau kepada seluruh bupati dan wali kota di Sumut dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprovsu, agar bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meningkatkan kewaspadaan di seluruh tempat.

Gubsu juga mengimbau kepada media massa untuk tidak menyiarkan pemberitaan yang justru menambah keresahan di tengah masyarakat. “Jangan sampai masyarakat menerima teror berulang, karena munculnya informasi dan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Erry, sembari mengingatkan pers harus menjadi perekat sosial antar masyarakat, untuk menjaga situasi lebih kondusif.

Sementara, anggota DPD RI asal Sumut Dedi Iskandar Batubara menilai, adanya pihak-pihak yang terusik dengan kedamaian di Indonesia saat ini.” Saya menduga ada pihak-pihak yang tidak senang dengan kedamaian yang ada di Indonesia dan mengambil keuntungan dari peristiwa pengeboman seperti ini,” ujarnya melalui aplikasi WhatsApp.

Dedi menduga, teror tersebut sengaja dilakukan pada tahun-tahun politik yang hangat saat ini. “Tapi yang terpenting, saya hanya ingin mengingatkan semua pihak, jangan buru-buru menuduh kelompok-kelompok Islam ada di balik ini semua, karena terorisme tidak mesti harus Islam pelakunya. Karen hal ini bisa saja muncul, sebab yang menjadi fokusnya adalah gereja. Polisi harus selidiki secara transparan dan apa adanya,” kata Dedi.

Tanpa menyudutkan pihak tertentu, Dedi berharap juga intelijen negara dapat bekerja lebih maksimal sehingga teror semacam ini tak terus terulang. “Intelijen kita kecolongan, tidak mampu mendeteksi sejak dini potensi yang muncul,” pungkasnya. (mag-1/ain/prn/gus)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
LILIN_Ratusan warga melakukan aksi menyalakan lilin di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (13/5) Aksi tersebut sebagai bentuk belasungkawa kepada korban teror bom yang terjadi di Surabaya.

Gubsu Kutuk Teror Bom Surabaya

Sementara, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mengutuk aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi pukul 07.10 WIB. Selain menimbulkan korban jiwa dan meresahkan masyarakat, aksi teror itu juga mengganggu stabilitas keamanan.

Erry mengimbau masyarakat Sumut tetap tenang dan bersama-sama menjaga suasana tetap kondusif. Serta tidak terpancing isu-isu yang dapat menimbulkan suasana rusuh dan tidak kondusif. “Jangan saling menuduh dan menyalahkan, apalagi sampai terpecah-belah. Masih kita percayakan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap dan menindak tegas para pelaku teror tersebut,” katanya.

Erry juga meminta kepada para pimpinan agama untuk menenangkan dan memberikan penguatan nilai-nilai toleransi antar umat beragama kepada jemaat masing-masing. “Suasana kondusif dan toleransi antar umat beragama di Sumut ini harus kita pertahankan dan perjuangkan bersama,” ujarnya.

Dia juga mengimbau kepada seluruh bupati dan wali kota di Sumut dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprovsu, agar bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meningkatkan kewaspadaan di seluruh tempat.

Gubsu juga mengimbau kepada media massa untuk tidak menyiarkan pemberitaan yang justru menambah keresahan di tengah masyarakat. “Jangan sampai masyarakat menerima teror berulang, karena munculnya informasi dan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Erry, sembari mengingatkan pers harus menjadi perekat sosial antar masyarakat, untuk menjaga situasi lebih kondusif.

Sementara, anggota DPD RI asal Sumut Dedi Iskandar Batubara menilai, adanya pihak-pihak yang terusik dengan kedamaian di Indonesia saat ini.” Saya menduga ada pihak-pihak yang tidak senang dengan kedamaian yang ada di Indonesia dan mengambil keuntungan dari peristiwa pengeboman seperti ini,” ujarnya melalui aplikasi WhatsApp.

Dedi menduga, teror tersebut sengaja dilakukan pada tahun-tahun politik yang hangat saat ini. “Tapi yang terpenting, saya hanya ingin mengingatkan semua pihak, jangan buru-buru menuduh kelompok-kelompok Islam ada di balik ini semua, karena terorisme tidak mesti harus Islam pelakunya. Karen hal ini bisa saja muncul, sebab yang menjadi fokusnya adalah gereja. Polisi harus selidiki secara transparan dan apa adanya,” kata Dedi.

Tanpa menyudutkan pihak tertentu, Dedi berharap juga intelijen negara dapat bekerja lebih maksimal sehingga teror semacam ini tak terus terulang. “Intelijen kita kecolongan, tidak mampu mendeteksi sejak dini potensi yang muncul,” pungkasnya. (mag-1/ain/prn/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/