25 C
Medan
Wednesday, May 15, 2024

Lima Bom: Pelaku Tiga Keluarga

Polisi menemukan rakitan bom yang sudah meledak. Rakitan bom itu terdiri dari benda berbentuk pipa, gulungan kabel dan dudukan baterai.

Empat pelaku tewas dalam insiden pengeboman. Sedangkan anak bungsunya Ais berhasil diselamatkan Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal S. Faton. Dia dilarikan ke RS Bhayangkara.

Tri Murtiono tercatat sebagai warga Krukah, Surabaya. Dia terindikasi punya keterkaitan dengan keluarga Dita Oepriarto dan Puji Kuswati. Yakni, jaringan JAD-JAC cabang Surabaya.

“Kenapa mereka beraksi di Surabaya, karena cell (jaringan) mereka di Surabaya. Selain itu, pimpinan mereka di Jawa Timur juga sudah ditangkap,” kata Kapolri Jendral Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Jawa Timur (Jatim), Jalan A Yani, Surabaya, Senin (14/5).

Terror bom yang dilakukan satu keluarga ini, menjadi rentetan terror serupa di di Surabaya dan Sidoarjo, yang menewaskan puluhan orang. Tiga keluarga menjadi pelaku di seluruh pengeboman itu.

Data dihimpun, satu keluarga yang menjadi pelaku pengeboman di tiga gereja Surabaya terdiri atas Dita Oepriarto (ayah), Puji Kuswati (ibu), dan empat anak, yakni YF, FH, FS, dan P. Mereka bergabung dalam jaringan teroris JAD-JAT.

Kemudian, pengeboman yang tiba-tiba meledak di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Jatim, pada Minggu (13/5) pukul 22.00 WIB, ada enam pelaku yang merupakan satu keluarga. Identitas pelaku yang tewas adalah Anton Febrianto (47), Puspita Sari (47, istri Anton), dan LAR (17, anak pertama Anton). Pelaku yang luka-luka adalah AR (15, anak kedua Anton), FP (11, anak ketiga Anton), dan GHA (11, anak keempat Anton). Dari 3 anak Anton, 2 di antaranya dirawat di RS Bhayangkara. Mereka yang dirawat adalah FP dan GHA.

Dalam peristiwa ketiga yang terjadi Senin tadi di depan gerbang Mapolrestabes Surabaya, lima orang yang terlibat juga merupakan satu keluarga. Dalam peristiwa itu, 4 pelaku meninggal, seorang anak kecil selamat. (mag-01/bbs/mea)

 

 

Polisi menemukan rakitan bom yang sudah meledak. Rakitan bom itu terdiri dari benda berbentuk pipa, gulungan kabel dan dudukan baterai.

Empat pelaku tewas dalam insiden pengeboman. Sedangkan anak bungsunya Ais berhasil diselamatkan Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal S. Faton. Dia dilarikan ke RS Bhayangkara.

Tri Murtiono tercatat sebagai warga Krukah, Surabaya. Dia terindikasi punya keterkaitan dengan keluarga Dita Oepriarto dan Puji Kuswati. Yakni, jaringan JAD-JAC cabang Surabaya.

“Kenapa mereka beraksi di Surabaya, karena cell (jaringan) mereka di Surabaya. Selain itu, pimpinan mereka di Jawa Timur juga sudah ditangkap,” kata Kapolri Jendral Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Jawa Timur (Jatim), Jalan A Yani, Surabaya, Senin (14/5).

Terror bom yang dilakukan satu keluarga ini, menjadi rentetan terror serupa di di Surabaya dan Sidoarjo, yang menewaskan puluhan orang. Tiga keluarga menjadi pelaku di seluruh pengeboman itu.

Data dihimpun, satu keluarga yang menjadi pelaku pengeboman di tiga gereja Surabaya terdiri atas Dita Oepriarto (ayah), Puji Kuswati (ibu), dan empat anak, yakni YF, FH, FS, dan P. Mereka bergabung dalam jaringan teroris JAD-JAT.

Kemudian, pengeboman yang tiba-tiba meledak di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Jatim, pada Minggu (13/5) pukul 22.00 WIB, ada enam pelaku yang merupakan satu keluarga. Identitas pelaku yang tewas adalah Anton Febrianto (47), Puspita Sari (47, istri Anton), dan LAR (17, anak pertama Anton). Pelaku yang luka-luka adalah AR (15, anak kedua Anton), FP (11, anak ketiga Anton), dan GHA (11, anak keempat Anton). Dari 3 anak Anton, 2 di antaranya dirawat di RS Bhayangkara. Mereka yang dirawat adalah FP dan GHA.

Dalam peristiwa ketiga yang terjadi Senin tadi di depan gerbang Mapolrestabes Surabaya, lima orang yang terlibat juga merupakan satu keluarga. Dalam peristiwa itu, 4 pelaku meninggal, seorang anak kecil selamat. (mag-01/bbs/mea)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/