26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Saksi Kunci e-KTP Orang Amplas

Johannes Liem

SUMUTPOS.CO – Johannes Marliem alias Johannes Liem yang disebut-sebut sebagai saksi kunci dugaan korupsi e-KTP dan tewas tertembak di Amerika Serikat, ternyata orang Medan Amplas. Johannes merupakan anak dari pengusaha Sahat Panjaitan yang beralamat di Blok N Nomor 8, Komplek Villa Gading Mas II, Kelurahan Harjo Sari II, Kecamatan Medan Amplas.

Informasi tersebut dipastikan Lurah Harjo Sari II, Hariadi kepada Sumut Pos, Senin (14/8) malam. “Betul, sesuai data yang sudah kami cek, Johannes Liem itu merupakan anak dari Sahat Panjaitan, warga Komplek Villa Gading Mas II,” kata Hariadi.

Dijelaskannya, Sahat Panjaitan merupakan seorang pengusaha dan memiliki istri seorang Tionghoa. Johanes Liem memang tidak dikenal warga, karena jarang berada di Medan. “Dia (Johannes Liem) lebih banyak berada di luar negeri, jadi wajar tetangga tidak kenal,” tambahnya.

Ditambahkannya, saat ini rumah yang berada di Blok N Nomor 8 tersebut memang kosong. Dia tidak tahu keberadaan Sahat Panjaitan. “Sudah kami cek, memang rumahnya kosong. Tidak tau kemana Pak Sahat pergi,” tambahnya.

Hariadi minta maaf karena sebelumnya Kepala Lingkungan 17, Tuti mengaku tidak kenal dengan Johannes Liem. Sebab, rumah tersebut terdaftar atas nama Sahat Panjaitan. “Maaf kalau Kepling sebelumnya memberikan informasi salah. Lagipula Ibu Tuti sedang sakit. Saat ini tugasnya dibantu oleh Kepling 9 Agustina,” tambahnya.

Diungkapkan, untuk lebih jelas, dia sudah menginstruksikan Kepling untuk membawa semua data tentang Sahat Panjaitan dan Johanes Liem ke Kantor Camat Medan Amplas. “Besok (hari ini, Red) datanya kami serahkan ke Pak Camat, Khoiruddin Rangkuti. Untuk lebih jelas, abang datang besok saja ke Kantor Camat,” sarannya.

Sebelumnya, Sumut Pos sempat mendatangi rumah yang berada di Blok N Nomor 8 Komplek Villa Gading Mas II tersebut. Terletak di sudut jalan itu tampak tak tertata dan tak berpenghuni. Rumah tersebut berpagar hitam dengan kaca jendala berlapis reben sehingga sulit untuk melirik ke dalam rumah guna mengetahui apakah rumah tersebur berpenghuni atau tidak. Meski tampak sepi, namun taman depan masih tertata rapi. Menjadi pertanda rumah itu masih ditempati.

Namun, ketika tetangga sebelah kiri rumah tersebut ditanyai, mereka mengaku tidak mengenal Johannes Liem yang disebut-sebut merupakan empunya rumah. Rumah itu dikabarkan merupakan milik pengusaha kebun sawit beretnis Batak bermarga Panjaitan.

“Memang sudah lama sekali saya tidak melihat pemilik rumah. Setahu saya yang punya marganya Panjaitan, istrinya orang Tionghoa. Dia pengusaha kebun kelapa sawit suaminya,” ungkap tetangga sebelah, Nita.

Dia menceritakan, pemilik rumah juga jarang bersosialisasi dengan penghuni di sekitar komplek perumahan tersebut. Usianya, kata Nita, sudah berumur bisa kira-kira 50-an. “Sudah opung-opung,” ungkapnya.

Johannes Liem

SUMUTPOS.CO – Johannes Marliem alias Johannes Liem yang disebut-sebut sebagai saksi kunci dugaan korupsi e-KTP dan tewas tertembak di Amerika Serikat, ternyata orang Medan Amplas. Johannes merupakan anak dari pengusaha Sahat Panjaitan yang beralamat di Blok N Nomor 8, Komplek Villa Gading Mas II, Kelurahan Harjo Sari II, Kecamatan Medan Amplas.

Informasi tersebut dipastikan Lurah Harjo Sari II, Hariadi kepada Sumut Pos, Senin (14/8) malam. “Betul, sesuai data yang sudah kami cek, Johannes Liem itu merupakan anak dari Sahat Panjaitan, warga Komplek Villa Gading Mas II,” kata Hariadi.

Dijelaskannya, Sahat Panjaitan merupakan seorang pengusaha dan memiliki istri seorang Tionghoa. Johanes Liem memang tidak dikenal warga, karena jarang berada di Medan. “Dia (Johannes Liem) lebih banyak berada di luar negeri, jadi wajar tetangga tidak kenal,” tambahnya.

Ditambahkannya, saat ini rumah yang berada di Blok N Nomor 8 tersebut memang kosong. Dia tidak tahu keberadaan Sahat Panjaitan. “Sudah kami cek, memang rumahnya kosong. Tidak tau kemana Pak Sahat pergi,” tambahnya.

Hariadi minta maaf karena sebelumnya Kepala Lingkungan 17, Tuti mengaku tidak kenal dengan Johannes Liem. Sebab, rumah tersebut terdaftar atas nama Sahat Panjaitan. “Maaf kalau Kepling sebelumnya memberikan informasi salah. Lagipula Ibu Tuti sedang sakit. Saat ini tugasnya dibantu oleh Kepling 9 Agustina,” tambahnya.

Diungkapkan, untuk lebih jelas, dia sudah menginstruksikan Kepling untuk membawa semua data tentang Sahat Panjaitan dan Johanes Liem ke Kantor Camat Medan Amplas. “Besok (hari ini, Red) datanya kami serahkan ke Pak Camat, Khoiruddin Rangkuti. Untuk lebih jelas, abang datang besok saja ke Kantor Camat,” sarannya.

Sebelumnya, Sumut Pos sempat mendatangi rumah yang berada di Blok N Nomor 8 Komplek Villa Gading Mas II tersebut. Terletak di sudut jalan itu tampak tak tertata dan tak berpenghuni. Rumah tersebut berpagar hitam dengan kaca jendala berlapis reben sehingga sulit untuk melirik ke dalam rumah guna mengetahui apakah rumah tersebur berpenghuni atau tidak. Meski tampak sepi, namun taman depan masih tertata rapi. Menjadi pertanda rumah itu masih ditempati.

Namun, ketika tetangga sebelah kiri rumah tersebut ditanyai, mereka mengaku tidak mengenal Johannes Liem yang disebut-sebut merupakan empunya rumah. Rumah itu dikabarkan merupakan milik pengusaha kebun sawit beretnis Batak bermarga Panjaitan.

“Memang sudah lama sekali saya tidak melihat pemilik rumah. Setahu saya yang punya marganya Panjaitan, istrinya orang Tionghoa. Dia pengusaha kebun kelapa sawit suaminya,” ungkap tetangga sebelah, Nita.

Dia menceritakan, pemilik rumah juga jarang bersosialisasi dengan penghuni di sekitar komplek perumahan tersebut. Usianya, kata Nita, sudah berumur bisa kira-kira 50-an. “Sudah opung-opung,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/