25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Sinabung Status Awas, Erupsi Bisa Terjadi Kapan Saja

Foto: Parlindungan/Sumut Pos Korban awan panas Gunung Sinabung, Cahaya Br Tarigan, kritis dan masih dirawat di RSU Adam Maliuk Medan.
Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Korban awan panas Gunung Sinabung, Cahaya Br Tarigan, kritis dan masih dirawat di RSU Adam Maliuk Medan.

KARO, SUMUTPOS.CO – Kondisi Desa Gamber, Karo, Sumut, pasca-disapu terjangan awan panas Gunung Sinabung pada Sabtu (21/5), tampak tak berpenghuni, Minggu (22/5). Terlihat puing-puing sisa rumah warga yang terbakar, dan sejumlah sepeda motor warga yang ditinggal. Tebalnya intensitas debu vulkanik juga tampak jelas terasa di seputaran desa tersebut.

Sementara itu, sejumlah daerah di Kecamatan Berastagi, Kabanjahe, Naman Teran, Simpang Empat dan Barus Jahe diselimuti material debu vulkanik cukup tebal. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra mengatakan, hingga saat ini aktivitas Gunung Sinabung yang menyandang level IV (status Awas) itu masih sangat tinggi.

“Dorongan yang besar dari dalam memicu terjadinya jangkauan awan panas yang besar. Kita tidak dapat menebak apakah hari ini tenang, atau besok lusa meningkat lagi. Jadi selalu waspada. Khususnya desa-desa yang telah kami rekomendasikan untuk disterilkan jadi tidak ada lagi aktivitas. Mengingat, aktivitas Sinabung masih tinggi, diharapkan tidak ada lagi korban-korban berikutnya,” kata Armen.

Lebih lanjut disampaikan, sejak pukul 06.00 hingga 00.00 WIB, Sabtu (21/5) telah terjadi serangkaian erupsi yang disertai luncuran awan panas Gunung Sinabung. Jangkauan awan panas teramati dengan jarak luncur 4.000 meter hingga 4.500 meter ke arah barat, dan tinggi kolom erupsi mencapai 3.000 meter.

Adapun rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG adalah, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak. Masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timur laut Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. Sedangkan untuk warga yang daerahnya menjadi tempat pendaratan debu dihimbau agar mengenakan masker bila hendak keluar rumah, menutup sumber – sumber air bersih, dan senantiasa membersihkan pekarangan sekitar yang terpapar debu vulkanik.

Foto: Parlindungan/Sumut Pos Korban awan panas Gunung Sinabung, Cahaya Br Tarigan, kritis dan masih dirawat di RSU Adam Maliuk Medan.
Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Korban awan panas Gunung Sinabung, Cahaya Br Tarigan, kritis dan masih dirawat di RSU Adam Maliuk Medan.

KARO, SUMUTPOS.CO – Kondisi Desa Gamber, Karo, Sumut, pasca-disapu terjangan awan panas Gunung Sinabung pada Sabtu (21/5), tampak tak berpenghuni, Minggu (22/5). Terlihat puing-puing sisa rumah warga yang terbakar, dan sejumlah sepeda motor warga yang ditinggal. Tebalnya intensitas debu vulkanik juga tampak jelas terasa di seputaran desa tersebut.

Sementara itu, sejumlah daerah di Kecamatan Berastagi, Kabanjahe, Naman Teran, Simpang Empat dan Barus Jahe diselimuti material debu vulkanik cukup tebal. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra mengatakan, hingga saat ini aktivitas Gunung Sinabung yang menyandang level IV (status Awas) itu masih sangat tinggi.

“Dorongan yang besar dari dalam memicu terjadinya jangkauan awan panas yang besar. Kita tidak dapat menebak apakah hari ini tenang, atau besok lusa meningkat lagi. Jadi selalu waspada. Khususnya desa-desa yang telah kami rekomendasikan untuk disterilkan jadi tidak ada lagi aktivitas. Mengingat, aktivitas Sinabung masih tinggi, diharapkan tidak ada lagi korban-korban berikutnya,” kata Armen.

Lebih lanjut disampaikan, sejak pukul 06.00 hingga 00.00 WIB, Sabtu (21/5) telah terjadi serangkaian erupsi yang disertai luncuran awan panas Gunung Sinabung. Jangkauan awan panas teramati dengan jarak luncur 4.000 meter hingga 4.500 meter ke arah barat, dan tinggi kolom erupsi mencapai 3.000 meter.

Adapun rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG adalah, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak. Masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timur laut Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. Sedangkan untuk warga yang daerahnya menjadi tempat pendaratan debu dihimbau agar mengenakan masker bila hendak keluar rumah, menutup sumber – sumber air bersih, dan senantiasa membersihkan pekarangan sekitar yang terpapar debu vulkanik.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/