26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Mabes TNI Tantang Warga Adu Bukti

Sementara itu, pihaknya masih terus melakukan pengusutan terhadap kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU kepada warga dan sejumlah jurnalis. Tim investigasi sudah diterjunkan untuk mendalami kasus tersebut. Beberapa warga dimintai keterangan terkait tindakan anarkis itu. “Tim investigasi sedang bekerja,” tutur dia.

Jika nanti ada anggota yang terlibat, pihaknya akan bertindak tegas dengan memberikan sanksi. Dia meminta agar anggota TNI menghadapi persoalan itu dengan kepala dingin dan tidak tersulut emosi. Mereka harus bersabar menghadapi masyarakat. Ia berharap, sengketa lahan bisa segera diselesaikan.

Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Pnb Arifien Syahrir juga mengaku belum mendengar kabarnya ada wacana yang bergulir terkait pemindahan Pangkalan Militer ke daerah Pantailabu, Deliserdang.

“Saya baru tahu. Kemarin, melayani Presiden, ketemu dengan gubernur juga, tidak ada pembicaraan seperti itu,” kata Arifien usai menerima kedatangan Dewan Pers di Pangkalan Militer TNI AU Lanud Soewondo, Selasa (23/8) siang.

Begitupun, Arifien bilang, kalau soal wacana pemindahan Lanud Soewondo itu akan dikomunikasikannya. Baik itu ke pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Saat disinggung apakah Arifien akan mendukung wacana pemindahan Lanud Soewondo ini, ia menjawab tetap pada keputusan panglima.

Artinya, jika memang wacana pemindahan yang tengah bergulir ini terealisasi oleh pemerintah pusat, tentunya Arifien selaku Komandan Lanud Soewondo tak akan menolaknya.

“Wah kalau kita itu, apapun keputusan dari atas, kita laksanakan. Tentara itu jalur hirarkinya jelas, apapun dari atas itu, pasti kita laksanakan. Ini levelnya sudah diatas. Levelnya sudah bukan di kami,” kata Arifien.

Lebih lanjut, Arifien mengaku sudah setahun lebih menjabat sebagai Komandan Lanud Soewondo. Namun hingga kini, pembahasan wacana Lanud Soewondo pindah itu belum terdengar di telinganya.

“Belum ada itu, pembicaraan seperti itu (wacana pemindahan Lanud Soewondo). Baik itu dari Pemda, Pemko, belum ada. Bahkan waktu kunjungan Menhan, Menkopolhukam ke sini, itu masih bahas keberadaan Lanud Soewondo,” kata Arifien.

Yang didengar Arifien adalah bahwa, Bandara Internasional Kualanamu tetap digunakan untuk penerbangan sipil. Sementara, Lanud Soewondo tetap pada posisinya sebagai Pangkalan Militer di Kota Medan. (lum/jpg/ted/adz)

Sementara itu, pihaknya masih terus melakukan pengusutan terhadap kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU kepada warga dan sejumlah jurnalis. Tim investigasi sudah diterjunkan untuk mendalami kasus tersebut. Beberapa warga dimintai keterangan terkait tindakan anarkis itu. “Tim investigasi sedang bekerja,” tutur dia.

Jika nanti ada anggota yang terlibat, pihaknya akan bertindak tegas dengan memberikan sanksi. Dia meminta agar anggota TNI menghadapi persoalan itu dengan kepala dingin dan tidak tersulut emosi. Mereka harus bersabar menghadapi masyarakat. Ia berharap, sengketa lahan bisa segera diselesaikan.

Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Pnb Arifien Syahrir juga mengaku belum mendengar kabarnya ada wacana yang bergulir terkait pemindahan Pangkalan Militer ke daerah Pantailabu, Deliserdang.

“Saya baru tahu. Kemarin, melayani Presiden, ketemu dengan gubernur juga, tidak ada pembicaraan seperti itu,” kata Arifien usai menerima kedatangan Dewan Pers di Pangkalan Militer TNI AU Lanud Soewondo, Selasa (23/8) siang.

Begitupun, Arifien bilang, kalau soal wacana pemindahan Lanud Soewondo itu akan dikomunikasikannya. Baik itu ke pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Saat disinggung apakah Arifien akan mendukung wacana pemindahan Lanud Soewondo ini, ia menjawab tetap pada keputusan panglima.

Artinya, jika memang wacana pemindahan yang tengah bergulir ini terealisasi oleh pemerintah pusat, tentunya Arifien selaku Komandan Lanud Soewondo tak akan menolaknya.

“Wah kalau kita itu, apapun keputusan dari atas, kita laksanakan. Tentara itu jalur hirarkinya jelas, apapun dari atas itu, pasti kita laksanakan. Ini levelnya sudah diatas. Levelnya sudah bukan di kami,” kata Arifien.

Lebih lanjut, Arifien mengaku sudah setahun lebih menjabat sebagai Komandan Lanud Soewondo. Namun hingga kini, pembahasan wacana Lanud Soewondo pindah itu belum terdengar di telinganya.

“Belum ada itu, pembicaraan seperti itu (wacana pemindahan Lanud Soewondo). Baik itu dari Pemda, Pemko, belum ada. Bahkan waktu kunjungan Menhan, Menkopolhukam ke sini, itu masih bahas keberadaan Lanud Soewondo,” kata Arifien.

Yang didengar Arifien adalah bahwa, Bandara Internasional Kualanamu tetap digunakan untuk penerbangan sipil. Sementara, Lanud Soewondo tetap pada posisinya sebagai Pangkalan Militer di Kota Medan. (lum/jpg/ted/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/