25.6 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Intel Polisi Dikeroyok Pemuda di Areal Hermes Palace

Korban Aiptu Sitinjak (kanan), yang dikeroyok sekelompok pemuda di sekitar Hermes Palace, saat memantau situasi konflik pembangunan Masjid Taqwa.
Korban Aiptu Sitinjak (kanan), yang dikeroyok sekelompok pemuda di sekitar Hermes Palace, saat memantau situasi konflik pembangunan Masjid Taqwa.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dengan wajah penuh darah dan tubuh lemas Aiptu Huluan Sitinjak menghubungi pihak Mapolsek Medan Baru. Dia mengaku dikeroyok pemuda setempat (PS) saat berada di seputaran Hermes Palace.

Polisi yang bertugas sebagai anggota Intel Polsek Medan Baru ini dihajar PS saat melintas di areal Masjid Taqwa, Rabu (27/7) pukul 19.00 WIB. “Saya dipukul sama mereka. Mereka bilang saya kafir, mereka bawa broti. Saya diseret sambil ditunjangi,” kata polisi bertubuh mungil itu.

Namun, saat ditanyai kenapa sampai bisa dihajar PS, Sitinjak malah tak menjawab. ” Jangan ditanya dulu aku Bang, Abang ‘kan lihat aku kayak mana sekarang,” katanya sambil memperlihatkan darah yang terus keluar dari hidungnya.

Tak beberapa lama berselang, seluruh jajaran Mapolsek Medan Baru, terdiri dari Kanit Reskrim Akp Adhi Putranto, Kapolsek Medan Baru Kompol Ronni Bonic, dan Kasat Intel Polresta Medan Kompol Hari Azhar turun ke lokasi. Tim dari Tugas Lapangan (TL) Medan Baru pun melakukan strategi untuk menangkap pelaku.

Di sisi lain, suara azan Isya membuat emosi warga redam. Mereka berbondong melaksanakan salat. Selepas 15 menit, mereka pun berbondong-bondong pulang. Namun, tanda-tanda kerusuhan terlihat kembali setelah para TL mengepung masjid untuk menangkap para pelaku pengeroyokan Aiptu Huluan Sitinjak.

Tak kurang 3 pemuda yang usai salat di Masjid Taqwa langsung diboyong ke Mapolsek Medan Baru. Tapi usaha polisi sempat mendapat perlawanan seluruh pemuda yang memakai peci. ” Allahu Akbar, Allahu Akbar, jangan tangkap kawan kami Pak. Mereka ini ahli agama, setiap hati salat,” teriak seorang pria sambil memeluk badan ketiga temannya.

Tidak mau kalah, polisi langsung menarik badan ketiganya. Usai mengamankan ketiga pelaku pengeroyokan itu, keributan tetap berlanjut usai pihak kepolisian menyuruh ribuan warga yang menonton untuk pulang.

“Bapak jangan larang kami pulang. Kami sudah muak lihat tingkah mereka, kami ketakutan lihat gaya mereka Pak. Macam preman mereka Pak, ngakunya masuk masjid,” ungkap ibu-ibu yang rumah mereka tak jauh dari Masjid Taqwa kepada Mapolsek Medan Baru Kompol Ronni Bonic.

Para ibu-ibu ini pun mengatakan, para pelaku atau yang suka nyari ribut di Hermes Place bukanlah warga setempat. “Sampai bawa-bawa klewang mereka lewat rumah kami Pak. Mereka yang buat onar bukan warga sini Pak. Mereka bukan warga sini. Coba cek dulu KTP orang itu,” ungkap mereka lagi.

Melihat gelagat wajah dan tubuh warga setempat yang ingin menghakimi seluruh jamaah Masjid Taqwa, pihak berwajib pun menurunkan puluhan anggota Sabhara Polresta Medan dengan mengendarai sepeda motor untuk mengawal jamaah keluar dari masjid tersebut.

Sontak puluhan warga yang mengeluh kepada Kapolsek Medan Baru tadi langsung berteriak ke arah pemuda yang diduga kuat bukan warga setempat. ” Wei! Biadap kalian! Banci kalian besok datang ke masjid pakai rok saja ya. Sok hebat kelen kan!” seru mereka.

Terpisah, Kapolsek Medan Baru, Kompol Ronnk Bonic yang dikonfirmasi mengatakan belum bisa memberikan keterangan.” Nanti dulu ya. Nanti dulu,” katanya.(oki)

Korban Aiptu Sitinjak (kanan), yang dikeroyok sekelompok pemuda di sekitar Hermes Palace, saat memantau situasi konflik pembangunan Masjid Taqwa.
Korban Aiptu Sitinjak (kanan), yang dikeroyok sekelompok pemuda di sekitar Hermes Palace, saat memantau situasi konflik pembangunan Masjid Taqwa.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dengan wajah penuh darah dan tubuh lemas Aiptu Huluan Sitinjak menghubungi pihak Mapolsek Medan Baru. Dia mengaku dikeroyok pemuda setempat (PS) saat berada di seputaran Hermes Palace.

Polisi yang bertugas sebagai anggota Intel Polsek Medan Baru ini dihajar PS saat melintas di areal Masjid Taqwa, Rabu (27/7) pukul 19.00 WIB. “Saya dipukul sama mereka. Mereka bilang saya kafir, mereka bawa broti. Saya diseret sambil ditunjangi,” kata polisi bertubuh mungil itu.

Namun, saat ditanyai kenapa sampai bisa dihajar PS, Sitinjak malah tak menjawab. ” Jangan ditanya dulu aku Bang, Abang ‘kan lihat aku kayak mana sekarang,” katanya sambil memperlihatkan darah yang terus keluar dari hidungnya.

Tak beberapa lama berselang, seluruh jajaran Mapolsek Medan Baru, terdiri dari Kanit Reskrim Akp Adhi Putranto, Kapolsek Medan Baru Kompol Ronni Bonic, dan Kasat Intel Polresta Medan Kompol Hari Azhar turun ke lokasi. Tim dari Tugas Lapangan (TL) Medan Baru pun melakukan strategi untuk menangkap pelaku.

Di sisi lain, suara azan Isya membuat emosi warga redam. Mereka berbondong melaksanakan salat. Selepas 15 menit, mereka pun berbondong-bondong pulang. Namun, tanda-tanda kerusuhan terlihat kembali setelah para TL mengepung masjid untuk menangkap para pelaku pengeroyokan Aiptu Huluan Sitinjak.

Tak kurang 3 pemuda yang usai salat di Masjid Taqwa langsung diboyong ke Mapolsek Medan Baru. Tapi usaha polisi sempat mendapat perlawanan seluruh pemuda yang memakai peci. ” Allahu Akbar, Allahu Akbar, jangan tangkap kawan kami Pak. Mereka ini ahli agama, setiap hati salat,” teriak seorang pria sambil memeluk badan ketiga temannya.

Tidak mau kalah, polisi langsung menarik badan ketiganya. Usai mengamankan ketiga pelaku pengeroyokan itu, keributan tetap berlanjut usai pihak kepolisian menyuruh ribuan warga yang menonton untuk pulang.

“Bapak jangan larang kami pulang. Kami sudah muak lihat tingkah mereka, kami ketakutan lihat gaya mereka Pak. Macam preman mereka Pak, ngakunya masuk masjid,” ungkap ibu-ibu yang rumah mereka tak jauh dari Masjid Taqwa kepada Mapolsek Medan Baru Kompol Ronni Bonic.

Para ibu-ibu ini pun mengatakan, para pelaku atau yang suka nyari ribut di Hermes Place bukanlah warga setempat. “Sampai bawa-bawa klewang mereka lewat rumah kami Pak. Mereka yang buat onar bukan warga sini Pak. Mereka bukan warga sini. Coba cek dulu KTP orang itu,” ungkap mereka lagi.

Melihat gelagat wajah dan tubuh warga setempat yang ingin menghakimi seluruh jamaah Masjid Taqwa, pihak berwajib pun menurunkan puluhan anggota Sabhara Polresta Medan dengan mengendarai sepeda motor untuk mengawal jamaah keluar dari masjid tersebut.

Sontak puluhan warga yang mengeluh kepada Kapolsek Medan Baru tadi langsung berteriak ke arah pemuda yang diduga kuat bukan warga setempat. ” Wei! Biadap kalian! Banci kalian besok datang ke masjid pakai rok saja ya. Sok hebat kelen kan!” seru mereka.

Terpisah, Kapolsek Medan Baru, Kompol Ronnk Bonic yang dikonfirmasi mengatakan belum bisa memberikan keterangan.” Nanti dulu ya. Nanti dulu,” katanya.(oki)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/