26.6 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Siswa SD Terserang Gatal Kulit

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Tergenang : Sejumlah siswa melintasi genangan air di sekolah mereka, Jumat (27/7) kemarin.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah siswa SD Yayasan Perguruan Islam Berdikari di Jalan Asam Simpang Kantor Medan Labuhan, mulai menderita sakit gatal-gatal. Pasalnya, selama dua bulan terakhir siswa terpaksa harus belajar di sekolah yang terendam banjir, Jumat (27/7) kemarin.

Dari amatan Sumut Pos, para siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas harus mengangkat kaki di atas kursi agar tidak terendam air. Mereka pun terpaksa belajar hanya dengan beralas kaki sandal tanpa memakai sepatu.

Wakil Kepala SD Yayasan Perguruan Islam Berdikari, Hendra mengatakan, halaman dan ruang sekolah yang terendam, menimbulkan wabah kutu air hingga menyebabkan kulit kaki para siswa mengalami gatal-gatal.

“Kalau setiap hari terendam air, ya pasti gatal kena kutu air. Ini akibat drainase tak berfungsi, air sisa hujan meluber,” ujarnya.

Banjir ini, lanjutnya, dirasakan siswa maupun guru sekitar dua bulan lebih. Kendati debit air sempat berkurang, namun ketika hujan kembali membuat sekolah tersebut kembali banjir dan digenangi air. “Tak cuma sakit kulit, sebelumnya juga ada siswa kita yang terjangkit demam berdarah,” ungkap Hendra.

Sementara, Ketua Yayasan Perguruan Islam SD Berdikari, M Ali Yusuf mengaku, dampak dari banjir mengakibatkan para orangtua siswa enggan mendaftarkan anaknya ke sekolah ini. Pada tahun ajaran 2017, hanya 17 orang anak yang mendaftar.”Tahun ini, 17 anak yang mendaftar. Kita berharap pemerintah dapat membantu dan mencari solusinya mengatasi banjir di sekolah ini,” pungkas, Ali.(rul/ila)

 

 

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Tergenang : Sejumlah siswa melintasi genangan air di sekolah mereka, Jumat (27/7) kemarin.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah siswa SD Yayasan Perguruan Islam Berdikari di Jalan Asam Simpang Kantor Medan Labuhan, mulai menderita sakit gatal-gatal. Pasalnya, selama dua bulan terakhir siswa terpaksa harus belajar di sekolah yang terendam banjir, Jumat (27/7) kemarin.

Dari amatan Sumut Pos, para siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas harus mengangkat kaki di atas kursi agar tidak terendam air. Mereka pun terpaksa belajar hanya dengan beralas kaki sandal tanpa memakai sepatu.

Wakil Kepala SD Yayasan Perguruan Islam Berdikari, Hendra mengatakan, halaman dan ruang sekolah yang terendam, menimbulkan wabah kutu air hingga menyebabkan kulit kaki para siswa mengalami gatal-gatal.

“Kalau setiap hari terendam air, ya pasti gatal kena kutu air. Ini akibat drainase tak berfungsi, air sisa hujan meluber,” ujarnya.

Banjir ini, lanjutnya, dirasakan siswa maupun guru sekitar dua bulan lebih. Kendati debit air sempat berkurang, namun ketika hujan kembali membuat sekolah tersebut kembali banjir dan digenangi air. “Tak cuma sakit kulit, sebelumnya juga ada siswa kita yang terjangkit demam berdarah,” ungkap Hendra.

Sementara, Ketua Yayasan Perguruan Islam SD Berdikari, M Ali Yusuf mengaku, dampak dari banjir mengakibatkan para orangtua siswa enggan mendaftarkan anaknya ke sekolah ini. Pada tahun ajaran 2017, hanya 17 orang anak yang mendaftar.”Tahun ini, 17 anak yang mendaftar. Kita berharap pemerintah dapat membantu dan mencari solusinya mengatasi banjir di sekolah ini,” pungkas, Ali.(rul/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/