27 C
Medan
Wednesday, March 5, 2025

Dicari, Beras Merek Saudara Jaya Itu Tidak Ditemukan

Foto: Danil Siregar/Sumut Pos Warga Jalan Katamso Medan Gg Perbatasan, memperlihatkan beras yang diduga sintetis, Jumat (22/5).
Foto: Danil Siregar/Sumut Pos
Warga Jalan Katamso Medan Gg Perbatasan, memperlihatkan beras yang diduga sintetis, Jumat (22/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Staf Pemeriksaan BBPOM Sumut, Mulana mengaku dirinya belum bisa berkomentar banyak. Pasalnya, untuk memeriksa apakah benar ada beras berbahan plastik perlu dilakukan uji laboratorium.

Begitupun mengenai korban yang dirawat di rumah sakit. “Kalau itu ada bagian yang lain, kalau saya hanya pemeriksaan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Medan, Syahrizal Arif mengatakan dirinya sudah menginstruksikan bawahannya untuk mengecek langsung ke rumah Lilis, warga Medan Maimun yang diduga mengonsumsi beras plastik. “Sudah kita ambil sample berasnya, nanti kita cek ke laboratorium untuk memastikan keasliannya,” bilangnya.

Ditambahkannya, beras merek Saudara Jaya yang dikonsumsi Lilis masih belum dapat dideteksi keberadaannya. “Sepertinya beras Saudara Jaya itu juga tidak dijual secara umum, kita sudah cari tapi tidak ketemu,”cetusnya.

Selain Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), Badan Ketahanan Pangan (BKP) kembali melakukan sidak ke beberapa pedagang dan distribusi beras di Medan. Melalui hasil sidak tersebut, BPK nyatakan belum didapati beras palsu di Kota Medan.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala BKP Kota Medan, Emilia Lubis, Senin (25/5) saat berkunjung ke BBPOM di Medan. “Kita sudah turun seminggu lalu, tidak ada beras plastik. Tadi (kemarin, Red) kita juga sudah turun ke Jalan Sibayak di depan Medan Mall, grosir dan distributor beras sudah kita selidiki. Kita ambil sampel dan kita uji di mobil lab, hasilnya tidak ada beras plastik, baik itu beras lokal maupun beras dari Taiwan,” ujarnya.

Selain di Jalan Sibayak, tim BKP Medan bersama instansi terkait juga turun ke grosir beras di Jalan Jawa. “Di sana kita juga ambil sampel masing-masing jenis beras, kita uji juga, tapi belum ada kita temukan beras plastik. Minggu lalu juga kita sudah turun ke Pasar Petisah, ke Medan Labuhan, sudah kita turuni semua,” katanya.

Lanjut Emilia, untuk mengetahui apakah beras itu palsu atau tidak bukanlah hal yang sulit. “Gampang, tinggal dimasukkan ke dalam air dan disulut api. Kalau palsu atau plastik, beras itu akan ngambang dan cepat tersulut api. Itu penelitian awal. Untuk cap Mangga Dua yang disebut-sebutkan media telah memakan korban pun tidak kami temukan bahwa itu adalah beras plastik,” katanya.

Foto: Danil Siregar/Sumut Pos Warga Jalan Katamso Medan Gg Perbatasan, memperlihatkan beras yang diduga sintetis, Jumat (22/5).
Foto: Danil Siregar/Sumut Pos
Warga Jalan Katamso Medan Gg Perbatasan, memperlihatkan beras yang diduga sintetis, Jumat (22/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Staf Pemeriksaan BBPOM Sumut, Mulana mengaku dirinya belum bisa berkomentar banyak. Pasalnya, untuk memeriksa apakah benar ada beras berbahan plastik perlu dilakukan uji laboratorium.

Begitupun mengenai korban yang dirawat di rumah sakit. “Kalau itu ada bagian yang lain, kalau saya hanya pemeriksaan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Medan, Syahrizal Arif mengatakan dirinya sudah menginstruksikan bawahannya untuk mengecek langsung ke rumah Lilis, warga Medan Maimun yang diduga mengonsumsi beras plastik. “Sudah kita ambil sample berasnya, nanti kita cek ke laboratorium untuk memastikan keasliannya,” bilangnya.

Ditambahkannya, beras merek Saudara Jaya yang dikonsumsi Lilis masih belum dapat dideteksi keberadaannya. “Sepertinya beras Saudara Jaya itu juga tidak dijual secara umum, kita sudah cari tapi tidak ketemu,”cetusnya.

Selain Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), Badan Ketahanan Pangan (BKP) kembali melakukan sidak ke beberapa pedagang dan distribusi beras di Medan. Melalui hasil sidak tersebut, BPK nyatakan belum didapati beras palsu di Kota Medan.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala BKP Kota Medan, Emilia Lubis, Senin (25/5) saat berkunjung ke BBPOM di Medan. “Kita sudah turun seminggu lalu, tidak ada beras plastik. Tadi (kemarin, Red) kita juga sudah turun ke Jalan Sibayak di depan Medan Mall, grosir dan distributor beras sudah kita selidiki. Kita ambil sampel dan kita uji di mobil lab, hasilnya tidak ada beras plastik, baik itu beras lokal maupun beras dari Taiwan,” ujarnya.

Selain di Jalan Sibayak, tim BKP Medan bersama instansi terkait juga turun ke grosir beras di Jalan Jawa. “Di sana kita juga ambil sampel masing-masing jenis beras, kita uji juga, tapi belum ada kita temukan beras plastik. Minggu lalu juga kita sudah turun ke Pasar Petisah, ke Medan Labuhan, sudah kita turuni semua,” katanya.

Lanjut Emilia, untuk mengetahui apakah beras itu palsu atau tidak bukanlah hal yang sulit. “Gampang, tinggal dimasukkan ke dalam air dan disulut api. Kalau palsu atau plastik, beras itu akan ngambang dan cepat tersulut api. Itu penelitian awal. Untuk cap Mangga Dua yang disebut-sebutkan media telah memakan korban pun tidak kami temukan bahwa itu adalah beras plastik,” katanya.

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru