23.1 C
Medan
Monday, January 20, 2025

BBMKG Ingatkan Warga Medan Waspadai Cuaca Ekstrem

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala BBMKG Wilayah I Medan, Hartanto mengimbau warga Kota Medan agar waspada terhadap cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan. Menurutnya, saat ini kondisi atmosfer sedang tidak stabil dan dapat berpotensi menimbulkan hujan deras disertai angin kencang.

TUMBANG: Pohon tumbang di Jalan HM Yamin merusak rambu lalu lintas, Selasa (22/6) malam. Di Jalan HM Yamin ada dua pohon tumbang dalam sehari.istimewa/sumu tpos.

“Kondisi atmosfer cenderung tidak stabil beberapa hari ini. Tidak stabil artinya gini, pagi sampai siang kadang muncul panas udara gerah satu sampai dua hari. Itu biasanya bisa berpotensi hujan dengan intensitas lebat disertai dengan petir dan angin kencang yang bersifat merusak,” ujar Hartanto, Rabu (23/6).

Ia menambahkan, potensi cuaca ekstrem tersebut cenderung hanya cakupan lokal. “Untuk cakupan potensi itu kalau di saat sekarang ini lebih cenderung cakupan lokal. Jadi tidak meluas terlalu banyak hanya setempat-setempat saja karena pertumbuhan awannya juga hanya setempat- setempat,” katanya.

Hartanto menjelaskan, intensitas hujan yang mulai menurun juga ternyata harus diwaspadai warga. “Sekarang kan intensitas curah hujan sudah mulai menurun. Kadang hujan, kadang beberapa hari tidak hujan. Pada saat mau muncul hujan, kondisi atmosfer menjadi tidak stabil. Jadi semacam menyimpan energi, mengumpulkan energi dulu baru hujan. Beda dengan musim hujan, kalau sekarang kan sudah tidak masuk musim hujan, tapi justru itu yang harus diwaspadai. Kalau sudah panas gerah kita harus hati-hati,” ujarnya.

Ia pun menambahkan, potensi cuaca ekstrem yang mungkin saja akan terjadi selama 2-3 hari ke depan cakupannya cenderung lokal.

“Di mana terjadinya ya itu tidak tentu karena sangat lokal, tapi kondisi perkotaan juga seperti pemanasan kota itu berakibat juga jadi pertumbuhan awan,” katanya.

Hartanto pun mengingatkan kembali warga kota Medan agar lebih mewaspadai cuaca selama 2 sampai 3 hari ke depan, terutama untuk wilayah perkotaan yang memungkinkan munculnya potensi cuaca ekstrem. (trb/ila)

TEKS FOTO

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala BBMKG Wilayah I Medan, Hartanto mengimbau warga Kota Medan agar waspada terhadap cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan. Menurutnya, saat ini kondisi atmosfer sedang tidak stabil dan dapat berpotensi menimbulkan hujan deras disertai angin kencang.

TUMBANG: Pohon tumbang di Jalan HM Yamin merusak rambu lalu lintas, Selasa (22/6) malam. Di Jalan HM Yamin ada dua pohon tumbang dalam sehari.istimewa/sumu tpos.

“Kondisi atmosfer cenderung tidak stabil beberapa hari ini. Tidak stabil artinya gini, pagi sampai siang kadang muncul panas udara gerah satu sampai dua hari. Itu biasanya bisa berpotensi hujan dengan intensitas lebat disertai dengan petir dan angin kencang yang bersifat merusak,” ujar Hartanto, Rabu (23/6).

Ia menambahkan, potensi cuaca ekstrem tersebut cenderung hanya cakupan lokal. “Untuk cakupan potensi itu kalau di saat sekarang ini lebih cenderung cakupan lokal. Jadi tidak meluas terlalu banyak hanya setempat-setempat saja karena pertumbuhan awannya juga hanya setempat- setempat,” katanya.

Hartanto menjelaskan, intensitas hujan yang mulai menurun juga ternyata harus diwaspadai warga. “Sekarang kan intensitas curah hujan sudah mulai menurun. Kadang hujan, kadang beberapa hari tidak hujan. Pada saat mau muncul hujan, kondisi atmosfer menjadi tidak stabil. Jadi semacam menyimpan energi, mengumpulkan energi dulu baru hujan. Beda dengan musim hujan, kalau sekarang kan sudah tidak masuk musim hujan, tapi justru itu yang harus diwaspadai. Kalau sudah panas gerah kita harus hati-hati,” ujarnya.

Ia pun menambahkan, potensi cuaca ekstrem yang mungkin saja akan terjadi selama 2-3 hari ke depan cakupannya cenderung lokal.

“Di mana terjadinya ya itu tidak tentu karena sangat lokal, tapi kondisi perkotaan juga seperti pemanasan kota itu berakibat juga jadi pertumbuhan awan,” katanya.

Hartanto pun mengingatkan kembali warga kota Medan agar lebih mewaspadai cuaca selama 2 sampai 3 hari ke depan, terutama untuk wilayah perkotaan yang memungkinkan munculnya potensi cuaca ekstrem. (trb/ila)

TEKS FOTO

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/