Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek mengatakan tim kesehatan tanah air sekarang sedang bersiap menyambut kedatangan jamaah haji. Diantaranya persiapan itu terkait pencegahan masuknya penyakit MERS-Cov ke Indonesia. Pemantauan kesehatan jamaah haji bakal digalakkan di seluruh debarkasi kedatangan jamaah.
Sekjen Kemenkes Untung Seseno Sutarjo menuturkan selama musim haji 2016 memang tidak dilaporkan ada outbreak atau wabah ’’flu unta’’ di Arab Saudi. ’’Tapi kita tetap antisipasi. Jamaah kita kan membaru dengan dua jutaan jamaah haji lainnya,’’ jelasnya. Sehingga potensi tertular MERS-Cov masih ada.
Untung menjelaskan sudah ada panduan untuk mengawasi jamaah yang berpotensi menjadi ’’kendaraan’’ masuknya MERS-Cov ke Indonesia. Bagi jamaah haji yang kembali ke Indonesia akan dibekali kartu untuk menjalani pemantauan kesehatan. Durasi pemantauan kesehatan itu selama 21 hari setelah kepulangan.
Lamanya durasi itu untuk mencegah masa infeksi virus di dalam tubuh jamaah. Pemerintah Saudi mengeluarkan kebijakan bahwa jamaah yang ketahuan mengalami demam dan gejala MERS-Cov akan dikarantina terlebih dahulu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Sementara jamaah yang tidak sakit, bisa langsung pulang ke tanah air. (byu/bil/wan/jpg/ril)
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek mengatakan tim kesehatan tanah air sekarang sedang bersiap menyambut kedatangan jamaah haji. Diantaranya persiapan itu terkait pencegahan masuknya penyakit MERS-Cov ke Indonesia. Pemantauan kesehatan jamaah haji bakal digalakkan di seluruh debarkasi kedatangan jamaah.
Sekjen Kemenkes Untung Seseno Sutarjo menuturkan selama musim haji 2016 memang tidak dilaporkan ada outbreak atau wabah ’’flu unta’’ di Arab Saudi. ’’Tapi kita tetap antisipasi. Jamaah kita kan membaru dengan dua jutaan jamaah haji lainnya,’’ jelasnya. Sehingga potensi tertular MERS-Cov masih ada.
Untung menjelaskan sudah ada panduan untuk mengawasi jamaah yang berpotensi menjadi ’’kendaraan’’ masuknya MERS-Cov ke Indonesia. Bagi jamaah haji yang kembali ke Indonesia akan dibekali kartu untuk menjalani pemantauan kesehatan. Durasi pemantauan kesehatan itu selama 21 hari setelah kepulangan.
Lamanya durasi itu untuk mencegah masa infeksi virus di dalam tubuh jamaah. Pemerintah Saudi mengeluarkan kebijakan bahwa jamaah yang ketahuan mengalami demam dan gejala MERS-Cov akan dikarantina terlebih dahulu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Sementara jamaah yang tidak sakit, bisa langsung pulang ke tanah air. (byu/bil/wan/jpg/ril)
