26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Sibayak dan Sinabung Diusul Jadi Geopark

Sebelumnya, Herlan Sultan Abdul Albar mengatakan, saat ini kondisi Gunung Sibayak sangat memprihatinkan. Dari hasil pengamatan yang dilakukannya saat melakukan rescue terhadap turis Jerman yang hilang pada Juni lalu, banyak sampah berserakan di kawasan. “Selain masalah sampah, di Gunung Sibayak juga tidak ada petunjuk-petunjuk jalan ataupun papan peringatan. Sehingga orang awam yang baru pertama sekali mendaki ke sana bisa dipastikan akan nyasar jika hanya naik sendiri dan tidak bertemu dengan pendaki lainnya. Seperti kasus hilangnya turis Jerman kemarin,” sebutnya.

Karena itu, mereka berniat membenahi kondisi Gunung Sibayak. Untuk itu, Albar pun mengharapkan bantuan dari pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup agar dapat membantunya membenahi kondisi Gunung Sibayak. “Setelah melakukan pencarian turis Jerman, saya berniat untuk bisa membenahi kondisi Gunung Sibayak. Tapi untuk hal itu, tentu tidak mungkin saya lakukan sendiri, makanya saya berharap kepada ibu selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut bisa membantunya. Selain itu juga, saya akan menggandeng teman-teman dari penggiat alam lainnya, seperti anak-anak pencinta alam yang ada di Sumut. Agar bisa bersama membenahi kondisi Gunung Sibayak, terutama anak-anak pencinta alam. Sebab mereka inilah yang sering main di Gunung Sibayak,” ungkap Albar.

Menyahuti hal tersebut, Hidayati pun merespon positif apa yang disampaikan oleh Albar. Karena itu, ia meminta agar mereka bisa segera membuat konsep untuk pembenahan Gunung Sibayak. “Nah inikan kita masih sebatas sharing, jadi ke depannya kalian buatlah konsepnya seperti apa. Setelah itu kita akan bertemu lagi dan membahas konsep yang kalian buat. Sehingga bisa bersama membenahi kondisi Gunung Sibayak, dan selanjutnya akan dimasukkan menjadi bagian dari geosite/geoarea Haranggaol yang merupakan bagian dari Geopark Kaldera Toba,” pungkasnya. (bal/saz)

Sebelumnya, Herlan Sultan Abdul Albar mengatakan, saat ini kondisi Gunung Sibayak sangat memprihatinkan. Dari hasil pengamatan yang dilakukannya saat melakukan rescue terhadap turis Jerman yang hilang pada Juni lalu, banyak sampah berserakan di kawasan. “Selain masalah sampah, di Gunung Sibayak juga tidak ada petunjuk-petunjuk jalan ataupun papan peringatan. Sehingga orang awam yang baru pertama sekali mendaki ke sana bisa dipastikan akan nyasar jika hanya naik sendiri dan tidak bertemu dengan pendaki lainnya. Seperti kasus hilangnya turis Jerman kemarin,” sebutnya.

Karena itu, mereka berniat membenahi kondisi Gunung Sibayak. Untuk itu, Albar pun mengharapkan bantuan dari pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup agar dapat membantunya membenahi kondisi Gunung Sibayak. “Setelah melakukan pencarian turis Jerman, saya berniat untuk bisa membenahi kondisi Gunung Sibayak. Tapi untuk hal itu, tentu tidak mungkin saya lakukan sendiri, makanya saya berharap kepada ibu selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut bisa membantunya. Selain itu juga, saya akan menggandeng teman-teman dari penggiat alam lainnya, seperti anak-anak pencinta alam yang ada di Sumut. Agar bisa bersama membenahi kondisi Gunung Sibayak, terutama anak-anak pencinta alam. Sebab mereka inilah yang sering main di Gunung Sibayak,” ungkap Albar.

Menyahuti hal tersebut, Hidayati pun merespon positif apa yang disampaikan oleh Albar. Karena itu, ia meminta agar mereka bisa segera membuat konsep untuk pembenahan Gunung Sibayak. “Nah inikan kita masih sebatas sharing, jadi ke depannya kalian buatlah konsepnya seperti apa. Setelah itu kita akan bertemu lagi dan membahas konsep yang kalian buat. Sehingga bisa bersama membenahi kondisi Gunung Sibayak, dan selanjutnya akan dimasukkan menjadi bagian dari geosite/geoarea Haranggaol yang merupakan bagian dari Geopark Kaldera Toba,” pungkasnya. (bal/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/