Khaidir perwakilan MUI Medan menyarankan, kiranya pembekuan ayam di freezer (kotak pendinginan) dapat lebih diperhatikan lagi. “Saran kami, agar ayam itu tidak menimbulkan bau dapat disimpan pada tempat yang memang benar-benar bersih. Saya kira hal ini bisa disarankan ke penyimpanan di sana (Estrafet Nasuba),” katanya.
Pengalaman dia, memang ketika ayam dipindah dari satu tempat ke tempat lain, pembekuannya hilang lalu ada darah bekas pemotongan ayam menetes, sehingga hal itu yang menimbulkan bau. “Nah, karena tadi waktu tempat penyimpanan pembekuan saat dibuka ada kita cium aroma tak sedap, kami harap hal ini tidak terulang lagi ke depan. Pihak manajemen kami harapkan bisa memperbaiki atas saran-saran yang kami sampaikan ini,” katanya.
Menanggapi itu, Sri Wahyuni mengungkapkan akan menindaklanjuti sejumlah catatan dari tim terpadu kepada pihak manajemen. “Kami tentu akan segera follow up semua informasi dari bapak dan ibu. Sebab selama ini di seluruh KFC yang ada dokumen untuk masalah proses. Untuk prosedur perizinan seperti yang disampaikan tadi, kami juga akan tindak lanjuti karena selama ini kita tidak sampai ke sana. Beberapa hal ini sudah saya catat dan akan sampaikan ke manajemen,” katanya.
Selesai dari lokasi pertama, tim terpadu melanjutkan kunjungan ke usaha Ayam Kalasan di Jalan Iskandar Muda. Di sana tim juga melakukan hal serupa untuk memastikan perizinan sudah sesuai standar, dan menyaksikan langsung pengolahan panganan di lokasi tersebut. (ris/prn/adz)
Khaidir perwakilan MUI Medan menyarankan, kiranya pembekuan ayam di freezer (kotak pendinginan) dapat lebih diperhatikan lagi. “Saran kami, agar ayam itu tidak menimbulkan bau dapat disimpan pada tempat yang memang benar-benar bersih. Saya kira hal ini bisa disarankan ke penyimpanan di sana (Estrafet Nasuba),” katanya.
Pengalaman dia, memang ketika ayam dipindah dari satu tempat ke tempat lain, pembekuannya hilang lalu ada darah bekas pemotongan ayam menetes, sehingga hal itu yang menimbulkan bau. “Nah, karena tadi waktu tempat penyimpanan pembekuan saat dibuka ada kita cium aroma tak sedap, kami harap hal ini tidak terulang lagi ke depan. Pihak manajemen kami harapkan bisa memperbaiki atas saran-saran yang kami sampaikan ini,” katanya.
Menanggapi itu, Sri Wahyuni mengungkapkan akan menindaklanjuti sejumlah catatan dari tim terpadu kepada pihak manajemen. “Kami tentu akan segera follow up semua informasi dari bapak dan ibu. Sebab selama ini di seluruh KFC yang ada dokumen untuk masalah proses. Untuk prosedur perizinan seperti yang disampaikan tadi, kami juga akan tindak lanjuti karena selama ini kita tidak sampai ke sana. Beberapa hal ini sudah saya catat dan akan sampaikan ke manajemen,” katanya.
Selesai dari lokasi pertama, tim terpadu melanjutkan kunjungan ke usaha Ayam Kalasan di Jalan Iskandar Muda. Di sana tim juga melakukan hal serupa untuk memastikan perizinan sudah sesuai standar, dan menyaksikan langsung pengolahan panganan di lokasi tersebut. (ris/prn/adz)
