30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kata Pendemo Ini, 18 Ribu Ha Lahan PTPN 2 Raib

Foto: Batara/Sumut Pos Massa PTPN 2 menggelaraksi unjukrasa damai, memprotes raibnya lahan PTPN, Senin (24/10).
Foto: Batara/Sumut Pos
Massa PTPN 2 menggelaraksi unjukrasa damai, memprotes raibnya lahan PTPN, Senin (24/10).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Diperkirakan 34 ribu karyawan dan pensiunan PTPN 2 menggelar aksi unjuk rasa damai di Lapangan Garuda Tanjungmorawa, Senin (24/10).

Para karyawan dan pensiunan tersebut tergabung dalam SPBUN PTPN 2 menuding ada mafia tanah serta dan oknum yang tidak bertangungjawab merampas lahan PTPN2.

Massa demontran yang terdiri dari karyawan aktif dan pensiunan itu berorasi menuntut agar Gubsu HT Ery Nuradi secepatnya membantu menyelesaikan persoalan dan permasalahn lahan PTPN 2.

Dalam orasinya, Ketua Umum SPBUN PTPN 2, Toni Nixon SE, menyatakan bahwa mafia tanah telah menyiksa dan menzalimi 34 ribu karyawan dan pensiunan. Akibat penjarahan lahan, para karyawan tidak lagi dapat bekerja dan gajian menjadi 50 hari sekali.

“Kami mengutuk para mafia tanah yang merampas lahan PTPN 2. Disamping itu, kerugian inmaterial seluas 18 ribu hektare tanah PTPN 2 hilang begitu saja,” teriaknya.

Bahkan Toni mengajak seluruh karyawan dan pengsiunan agar merebut kembali lahan PTPN 2 yang sudah dijarah. Seperti yang terjadi di Kebun Sei Semayang, Kebun Tamora, Kebun Batang Kuis, Kebun Marendal, Sunggal, Sampali, Binjai, Salembo, Paya Bakung, Bulu Cina. Kesemua kebun itu sudah tidak produksi lagi karena lahannya telah digarap oleh mafia tanah.

Ditambahkanya agar mulai 2017 mendatang dapat gajian seperti semula. Hal ini dikatakan agar para karyawan dan pensiunan lebih semangat untuk merebut kembali lahan PTPN 2 seluas 18 ribu hektare yang telah digarap.

Kapolres Deliserdang, Robet Dacosta dalam pidatonya, seluruh personel agar siap membantu dan mengambil alih lahan PTPN 2 yang bermasalah. Dengan catatan data dan fakta secara hukum harus ada dan dapat dipertanggungjawabkan.

Anggota DPR RI, Komisi III, H.R. Muhammad Syafi’i atau yang akrab disapa Romo juga tak mau ketinggalan. “Kita akan berada di depan untuk merebut tanah PTPN 2 yang telah digarap pihak takj bertanggungjawab,” kata Romo.

“Sepulangnya ke Jakarta, saya akan membentuk pansas khusus (pansus) membahas tanah PTPN 2 yang hilang seluas 18 ribu hektare. Saya berjanji di atas podium ini dengan dibentuk pansus maka akan terbongkar siapa-siapa pemain tanah di PTPN 2. Harapan saya, jika nantinya ada orang dalam yang terlibat, maka secepatnya diproses secara hokum dan dipecat,” tandas Romo.

Sebelumnya, Direktur Oprasional PTPN 2, Marisi Butarbutar dan Andi Siahaan selaku anggota Dewan Komisaris PTPN 2 mendukung gebrakan yang dilakukan oleh karyawan guna mengambil alih lahan-lahan yang telah digarap. (btr/ije)

Foto: Batara/Sumut Pos Massa PTPN 2 menggelaraksi unjukrasa damai, memprotes raibnya lahan PTPN, Senin (24/10).
Foto: Batara/Sumut Pos
Massa PTPN 2 menggelaraksi unjukrasa damai, memprotes raibnya lahan PTPN, Senin (24/10).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Diperkirakan 34 ribu karyawan dan pensiunan PTPN 2 menggelar aksi unjuk rasa damai di Lapangan Garuda Tanjungmorawa, Senin (24/10).

Para karyawan dan pensiunan tersebut tergabung dalam SPBUN PTPN 2 menuding ada mafia tanah serta dan oknum yang tidak bertangungjawab merampas lahan PTPN2.

Massa demontran yang terdiri dari karyawan aktif dan pensiunan itu berorasi menuntut agar Gubsu HT Ery Nuradi secepatnya membantu menyelesaikan persoalan dan permasalahn lahan PTPN 2.

Dalam orasinya, Ketua Umum SPBUN PTPN 2, Toni Nixon SE, menyatakan bahwa mafia tanah telah menyiksa dan menzalimi 34 ribu karyawan dan pensiunan. Akibat penjarahan lahan, para karyawan tidak lagi dapat bekerja dan gajian menjadi 50 hari sekali.

“Kami mengutuk para mafia tanah yang merampas lahan PTPN 2. Disamping itu, kerugian inmaterial seluas 18 ribu hektare tanah PTPN 2 hilang begitu saja,” teriaknya.

Bahkan Toni mengajak seluruh karyawan dan pengsiunan agar merebut kembali lahan PTPN 2 yang sudah dijarah. Seperti yang terjadi di Kebun Sei Semayang, Kebun Tamora, Kebun Batang Kuis, Kebun Marendal, Sunggal, Sampali, Binjai, Salembo, Paya Bakung, Bulu Cina. Kesemua kebun itu sudah tidak produksi lagi karena lahannya telah digarap oleh mafia tanah.

Ditambahkanya agar mulai 2017 mendatang dapat gajian seperti semula. Hal ini dikatakan agar para karyawan dan pensiunan lebih semangat untuk merebut kembali lahan PTPN 2 seluas 18 ribu hektare yang telah digarap.

Kapolres Deliserdang, Robet Dacosta dalam pidatonya, seluruh personel agar siap membantu dan mengambil alih lahan PTPN 2 yang bermasalah. Dengan catatan data dan fakta secara hukum harus ada dan dapat dipertanggungjawabkan.

Anggota DPR RI, Komisi III, H.R. Muhammad Syafi’i atau yang akrab disapa Romo juga tak mau ketinggalan. “Kita akan berada di depan untuk merebut tanah PTPN 2 yang telah digarap pihak takj bertanggungjawab,” kata Romo.

“Sepulangnya ke Jakarta, saya akan membentuk pansas khusus (pansus) membahas tanah PTPN 2 yang hilang seluas 18 ribu hektare. Saya berjanji di atas podium ini dengan dibentuk pansus maka akan terbongkar siapa-siapa pemain tanah di PTPN 2. Harapan saya, jika nantinya ada orang dalam yang terlibat, maka secepatnya diproses secara hokum dan dipecat,” tandas Romo.

Sebelumnya, Direktur Oprasional PTPN 2, Marisi Butarbutar dan Andi Siahaan selaku anggota Dewan Komisaris PTPN 2 mendukung gebrakan yang dilakukan oleh karyawan guna mengambil alih lahan-lahan yang telah digarap. (btr/ije)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/