30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Belasan Ibu-ibu Tertipu Investasi Bodong Triliunan Rupiah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belasan kaum Ibu warga Komplek Griya Martubung melapor ke Polda Sumatera Utara, Senin (24/3) sore. Seluruh ibu tersebut merasa ditipu dan menjadi korban investasi bodong, berlabel e-changer profit dan cards profit.

Dugaan penipuan yang dilakukan perusahaan investasi berlabel e-changer profit dan cards profit itu sudah memakan korban hampir seluruh masyarakat yang tinggal di Komplek Griya Martubung. Sementara untuk jumlah uang akibat penipuan itu, diperkirakan mencapai triliunan rupiah.

Keterangan salah seorang korban berinisial SLZ yang membuat laporan ke Poldasu, perusahaan investasi bermarkas di Blok IV Komplek Griya Martubung itu menjalankan modusnya dengan 2 cara. Perusahaan itu membujuk langsung para nasabah untuk menginvestasikan uangnya langsung ke kantor perusahaan investasi tersebut.

Namun, disebut ibu 2 anak ini, perusahaan tersebut juga menggunakan jasa presentatif untuk merayu para korban. “Kami diajak dalam pertemuan seperti forum di hotel. Saat itulah, mereka meyakinkan kami dengan menunjukkan seorang investastor yang mendapat hadiah dan keuntungan langsung. Oleh karena itu, kami terpengaruh,” ujarnya.

Selain itu, SLZ mengaku kalau pihak perusahaan membayarkan hasil investasi pertama pada para korban, sehingga membuat para korban semakin banyak menginvestasikan uangnya. Bahkan, untuk semakin meyakinkan para korban, SLZ mengaku kalau beberapa korban ada yang menerima hasil investasi hingga 3 sampai 5 kali. Setelah uang yang diinvestasikan semakin banyak jumlahnya dibanding hasil yang sudah diberikan pada para korban, disebut SLZ kalau pihak perusahaan itu melarikan diri.

“Seperti saya, awalnya menginvestasikan uang saya Rp5 juta. Berdasarkan investasi itu, saya sempat mendapat hasil Rp2 juta setiap bulannya dan saya terima beberapa kali. Namun, setelah uang yang saya investasikan mencapai Rp60 juta, barulah mereka melarikan diri,” tandas SLZ mengakhiri.

Sementara itu, informasi diterima Sumut Pos, para korban sempat meminjam uang ke koperasi CU, hingga menggadai rumah untuk menginvestasi ke e-changer provit dan cards provit. Untuk jumlah uang para korban yang hilang, bervariasi hingga ratusan juta Rupiah. Mereka yang datang Polda Sumut untuk melapor itu di antaranya berinisial N dan PG yang dirayu melalui presentatif yang diutus pihak perusahaan investasi tersebut. Untuk para korban lainnya, dikabarkan belum membuat laporan karena takut dan diiming-imingi oleh para presentatif tersebut, dengan janji kalau uang para korban akan segera dikembaikan, bila para korban tidak melapor polisi.

Sementara di brosur perusahaan bodong itu, juga mencantumkan lebel beberapa Bank ternama, di antaranya Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BII, Bank BCA dan Bank Sumut, sebagai partner Bank. (ain/ila)

 

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belasan kaum Ibu warga Komplek Griya Martubung melapor ke Polda Sumatera Utara, Senin (24/3) sore. Seluruh ibu tersebut merasa ditipu dan menjadi korban investasi bodong, berlabel e-changer profit dan cards profit.

Dugaan penipuan yang dilakukan perusahaan investasi berlabel e-changer profit dan cards profit itu sudah memakan korban hampir seluruh masyarakat yang tinggal di Komplek Griya Martubung. Sementara untuk jumlah uang akibat penipuan itu, diperkirakan mencapai triliunan rupiah.

Keterangan salah seorang korban berinisial SLZ yang membuat laporan ke Poldasu, perusahaan investasi bermarkas di Blok IV Komplek Griya Martubung itu menjalankan modusnya dengan 2 cara. Perusahaan itu membujuk langsung para nasabah untuk menginvestasikan uangnya langsung ke kantor perusahaan investasi tersebut.

Namun, disebut ibu 2 anak ini, perusahaan tersebut juga menggunakan jasa presentatif untuk merayu para korban. “Kami diajak dalam pertemuan seperti forum di hotel. Saat itulah, mereka meyakinkan kami dengan menunjukkan seorang investastor yang mendapat hadiah dan keuntungan langsung. Oleh karena itu, kami terpengaruh,” ujarnya.

Selain itu, SLZ mengaku kalau pihak perusahaan membayarkan hasil investasi pertama pada para korban, sehingga membuat para korban semakin banyak menginvestasikan uangnya. Bahkan, untuk semakin meyakinkan para korban, SLZ mengaku kalau beberapa korban ada yang menerima hasil investasi hingga 3 sampai 5 kali. Setelah uang yang diinvestasikan semakin banyak jumlahnya dibanding hasil yang sudah diberikan pada para korban, disebut SLZ kalau pihak perusahaan itu melarikan diri.

“Seperti saya, awalnya menginvestasikan uang saya Rp5 juta. Berdasarkan investasi itu, saya sempat mendapat hasil Rp2 juta setiap bulannya dan saya terima beberapa kali. Namun, setelah uang yang saya investasikan mencapai Rp60 juta, barulah mereka melarikan diri,” tandas SLZ mengakhiri.

Sementara itu, informasi diterima Sumut Pos, para korban sempat meminjam uang ke koperasi CU, hingga menggadai rumah untuk menginvestasi ke e-changer provit dan cards provit. Untuk jumlah uang para korban yang hilang, bervariasi hingga ratusan juta Rupiah. Mereka yang datang Polda Sumut untuk melapor itu di antaranya berinisial N dan PG yang dirayu melalui presentatif yang diutus pihak perusahaan investasi tersebut. Untuk para korban lainnya, dikabarkan belum membuat laporan karena takut dan diiming-imingi oleh para presentatif tersebut, dengan janji kalau uang para korban akan segera dikembaikan, bila para korban tidak melapor polisi.

Sementara di brosur perusahaan bodong itu, juga mencantumkan lebel beberapa Bank ternama, di antaranya Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BII, Bank BCA dan Bank Sumut, sebagai partner Bank. (ain/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/