32.8 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Dinas LH Medan Gelar Sekolah Sungai Kepada 200 Pelajar

Foto: PARLINDUNGAN/Sumut Pos
Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan Berfoto Bersama Narasumber Sekolah Sungai.

SUMUTPOS.CO – Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan menggelar sekolah sungai bagi 200 pelajar SD, SMP dan SMA, dari 30 sekolah di kota Medan. Sekolah sungai itu digelar di Dermaga Go River, Taman Edukasi Avros selama 2 hari, mulai Rabu (22/11) hingga Kamis (23/11).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Ir Arief S Trinugroho menyebut, kegiatan itu bertujuan memberikan best practice (paraktik langsung) pendidikan tentang lingkungan hidup, khususnya pelajar yang sekolahnya dekat dengan sungai.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelajar dapat mereplikasi pendidikan di dalam kehidupan sehari-hari terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, diharap melalui kegiatan ini, para pelajar dapat meningkatkan pelestarian lingkungan hidup,” ungkapnya.

Direktur Go River, Ahmad Hakiki menjelaskan, pihaknya akan memberikan pengenalan sungai, mulai dari sejarah, peranan dan permasalahan sungai. Setelah itu, para pelajar itu dibawa mengarungi sungai Deli, menggunakan perahu karet milik Go River.

Sepanjang perjalanan mengarungi sungai, pelajar akan diperlihatkan kualitas air di sungai, sambil diajak memungut sampah yang ada di sungai, dengan menggunakan berbentuk tanggok yang diberi kepada setiap Pelajar.

“Kita juga akan bawa para pelajar untuk bertemu masyarakat di bantaran sungai. Selain itu, para pelajar ini juga menanam pohon di bantaran sungai dan menabur bibit ikan nila dan patin yang disediakan, ” tambah Hakiki.

Hakiki mengatakan, sekolah sungai dimulai dari pagi hingga sore. Sekolah sungai itu dibagi 2 sift, yakni Rabu (22/11) dan Kamis (23/11). Setiap sift diikuti 100 Pelajar. Mengingat, para pelajar itu tidak saling kenal, maka pelajar tersebut disuguhi game juga untuk menumbuhkan kekompakan dan kegembiraan sehingga benar-benar dapat memahami dan mempraktikkan sekolah sungai.

“Nanti kita latih juga mereka membuat kerajinan tangan berbahan sampah dari sungai seperti botol minuman, kayu dan gerabah. Kita mengajarkan agar sampah dari sungai diangkat lalu diolah menjadi barang bermanfaat. Terlebih, untuk hal ini ada kita didukung oleh Komunitas Bank Sampah Arta Jaya, ” tandas Hakiki.

Pantauan Sumut Pos, para Pelajar yang mengikuti kegiatan itu, begitu antusias. Penjelasan yang disampaikan dan game yang dimainkan, mereka ikuti dengan serius dan penuh percaya diri. Bahkan, mereka tidak sungkan bertanya akan hal yang mungkin dianggap mudah, namun belum diketahui mereka. (ain/ila)

 

Foto: PARLINDUNGAN/Sumut Pos
Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan Berfoto Bersama Narasumber Sekolah Sungai.

SUMUTPOS.CO – Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan menggelar sekolah sungai bagi 200 pelajar SD, SMP dan SMA, dari 30 sekolah di kota Medan. Sekolah sungai itu digelar di Dermaga Go River, Taman Edukasi Avros selama 2 hari, mulai Rabu (22/11) hingga Kamis (23/11).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Ir Arief S Trinugroho menyebut, kegiatan itu bertujuan memberikan best practice (paraktik langsung) pendidikan tentang lingkungan hidup, khususnya pelajar yang sekolahnya dekat dengan sungai.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelajar dapat mereplikasi pendidikan di dalam kehidupan sehari-hari terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, diharap melalui kegiatan ini, para pelajar dapat meningkatkan pelestarian lingkungan hidup,” ungkapnya.

Direktur Go River, Ahmad Hakiki menjelaskan, pihaknya akan memberikan pengenalan sungai, mulai dari sejarah, peranan dan permasalahan sungai. Setelah itu, para pelajar itu dibawa mengarungi sungai Deli, menggunakan perahu karet milik Go River.

Sepanjang perjalanan mengarungi sungai, pelajar akan diperlihatkan kualitas air di sungai, sambil diajak memungut sampah yang ada di sungai, dengan menggunakan berbentuk tanggok yang diberi kepada setiap Pelajar.

“Kita juga akan bawa para pelajar untuk bertemu masyarakat di bantaran sungai. Selain itu, para pelajar ini juga menanam pohon di bantaran sungai dan menabur bibit ikan nila dan patin yang disediakan, ” tambah Hakiki.

Hakiki mengatakan, sekolah sungai dimulai dari pagi hingga sore. Sekolah sungai itu dibagi 2 sift, yakni Rabu (22/11) dan Kamis (23/11). Setiap sift diikuti 100 Pelajar. Mengingat, para pelajar itu tidak saling kenal, maka pelajar tersebut disuguhi game juga untuk menumbuhkan kekompakan dan kegembiraan sehingga benar-benar dapat memahami dan mempraktikkan sekolah sungai.

“Nanti kita latih juga mereka membuat kerajinan tangan berbahan sampah dari sungai seperti botol minuman, kayu dan gerabah. Kita mengajarkan agar sampah dari sungai diangkat lalu diolah menjadi barang bermanfaat. Terlebih, untuk hal ini ada kita didukung oleh Komunitas Bank Sampah Arta Jaya, ” tandas Hakiki.

Pantauan Sumut Pos, para Pelajar yang mengikuti kegiatan itu, begitu antusias. Penjelasan yang disampaikan dan game yang dimainkan, mereka ikuti dengan serius dan penuh percaya diri. Bahkan, mereka tidak sungkan bertanya akan hal yang mungkin dianggap mudah, namun belum diketahui mereka. (ain/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/