32.8 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Puluhan Warga Marelan Terjangkit Diare

Ilustrasi

MARELAN, SUMUTPOS.CO -Warga di Marelan, Rabu (3/5) kemarin, mulai mengeluhkan virus diare yang terjadi akhir-akhir ini. Pasalnya, penyakit tersebut kini menjangkiti balita. Kondisi itu diduga disebabkan sampah yang lambat diangkut petugas kebersihan.

“Sudah 4 hari ini anak saya kena diare. Tadi pagi dibawa lagi berobat ke klinik,” ujar,Salbiah (36) warga Komplek UKA Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.

Diare yang menjangkiti warga termasuk anak balitanya usia 11 bulan sambung dia, kemungkinan disebabkan kotornya lingkungan. Sehingga memicu bibit penyakit muncul seperti diare.”Mungkin karena sampah lambat diangkut. Terkadang sampai satu minggu petugas kebersihan baru datang,” tuturnya.

Kepala UPT Puskesmas Medan Marelan, dr Surya Pulungan M.Kes mengatakan, diare yang menjangkiti warga, belum bisa dikategorikan sebagai wabah. Cuma lagi, lingkungan yang kotor menjadi penyebab mudahnya virus ini menyebar. Berdasarkan data, bulan Maret 2017 tercatat ada 67 kasus diare di Marelan, di antaranya usia anak-anak 30 orang dan dewasa 37 orang.

Masih kata Surya, yang harus diwaspadai diare ada dua macam. Pertama yakni diare yang disebabkan bakteri, diare ini sering kali ditandai dengan buang air besar (BAB) berupa lendir. Kadang juga disertai darah dan saat BAB terasa sakit.

“Bakteri penyebab diare ini bisa naik dan menimbulkan kerusakan sistemik, termasuk memicu terjadinya meningitis (radang otak). Sedangkan, diare kedua disebabkan virus yang bisa memicu dehidrasi,” jelasnya.

Agar anak-anak tidak gampang terkena diare, lanjutnya, orang tua harus benar-benar menerapkan pola hidup sehat. Diantaranya dengan selalu cuci tangan pakai sabun ketika hendak makan dan minum.”Selain kebersihan lingkungan, pastikan bahwa makanan dan minuman yang akan dikonsumsi oleh anak higienis,” pungkas Surya.(rul/ila)

 

Ilustrasi

MARELAN, SUMUTPOS.CO -Warga di Marelan, Rabu (3/5) kemarin, mulai mengeluhkan virus diare yang terjadi akhir-akhir ini. Pasalnya, penyakit tersebut kini menjangkiti balita. Kondisi itu diduga disebabkan sampah yang lambat diangkut petugas kebersihan.

“Sudah 4 hari ini anak saya kena diare. Tadi pagi dibawa lagi berobat ke klinik,” ujar,Salbiah (36) warga Komplek UKA Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.

Diare yang menjangkiti warga termasuk anak balitanya usia 11 bulan sambung dia, kemungkinan disebabkan kotornya lingkungan. Sehingga memicu bibit penyakit muncul seperti diare.”Mungkin karena sampah lambat diangkut. Terkadang sampai satu minggu petugas kebersihan baru datang,” tuturnya.

Kepala UPT Puskesmas Medan Marelan, dr Surya Pulungan M.Kes mengatakan, diare yang menjangkiti warga, belum bisa dikategorikan sebagai wabah. Cuma lagi, lingkungan yang kotor menjadi penyebab mudahnya virus ini menyebar. Berdasarkan data, bulan Maret 2017 tercatat ada 67 kasus diare di Marelan, di antaranya usia anak-anak 30 orang dan dewasa 37 orang.

Masih kata Surya, yang harus diwaspadai diare ada dua macam. Pertama yakni diare yang disebabkan bakteri, diare ini sering kali ditandai dengan buang air besar (BAB) berupa lendir. Kadang juga disertai darah dan saat BAB terasa sakit.

“Bakteri penyebab diare ini bisa naik dan menimbulkan kerusakan sistemik, termasuk memicu terjadinya meningitis (radang otak). Sedangkan, diare kedua disebabkan virus yang bisa memicu dehidrasi,” jelasnya.

Agar anak-anak tidak gampang terkena diare, lanjutnya, orang tua harus benar-benar menerapkan pola hidup sehat. Diantaranya dengan selalu cuci tangan pakai sabun ketika hendak makan dan minum.”Selain kebersihan lingkungan, pastikan bahwa makanan dan minuman yang akan dikonsumsi oleh anak higienis,” pungkas Surya.(rul/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/